STUDI KOMPARASI ANTARA SISTEM KEKERABATAN ISLAM DAN SISTEM KEKERABATAN ADAT SEMENDO SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HUKUM KEWARISAN (Studi Kasus di Kecamatan Ulu Belu Kabupaten Tanggamus Lampung)

MUSTAQIM, NIM. 99363423 (2004) STUDI KOMPARASI ANTARA SISTEM KEKERABATAN ISLAM DAN SISTEM KEKERABATAN ADAT SEMENDO SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HUKUM KEWARISAN (Studi Kasus di Kecamatan Ulu Belu Kabupaten Tanggamus Lampung). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (STUDI KOMPARASI ANTARA SISTEM KEKERABATAN ISLAM DAN SISTEM KEKERABATAN ADAT SEMENDO SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HUKUM KEWARISAN (Studi Kasus di Kecamatan Ulu Belu Kabupaten Tanggamus Lampung))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (STUDI KOMPARASI ANTARA SISTEM KEKERABATAN ISLAM DAN SISTEM KEKERABATAN ADAT SEMENDO SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HUKUM KEWARISAN (Studi Kasus di Kecamatan Ulu Belu Kabupaten Tanggamus Lampung))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Salah satu sebab seseorang mendapatkan harta warisan baik menurut Hukum Islam, Hukum Barat maupun Hukum Adat adalah karena factor kekeluargaan atau kekerabatan. Di Indonesia terdapat tiga system kekerabatan yang pada akhirnya sangat mempengaruhi hukum kewarisan, yaitu: patriarchaat/patrilineal yang menghitung hubungan kekerabatan melalui garis laki-laki saja, matriarchaat/matrilineal, yang menghitung garis kekerabatannya melalui garis perempuan atau garis ibu, dan parental/bilateral yang menghitung garis kekerabatannya melalui garis laki-laki dan perempuan (ayah dan ibu). Salah satu adat yang system kekerabatannya berbeda dengan system kekerabatan Islam adalah system kekerabatan adat Semendo di Kecamatan Ulu Belu Kabupaten Tanggamus Lampung. Skripsi ini mengkomparasikan dua system kekerabatan yaitu system kekerabatan menurut Hukum Islam dan system kekerabatan adat Semendo serta implikasinya terhadap terhadap hokum kewarisan masing-masing. Penelitian ini termasuk penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian lapangan dengan penelitian pustaka. Data-data yang diperoleh di lapangan kemudian dikomparasikan dengan data-data yang diperoleh melalui kajian literature. Metode pengumpulan data dilakukan melalui interview, dan observasi, sedangkan penyajian dan analisa data bersifat diskriptif-analitik. Dengan pendekatan sosiologis dan normative, penulis mengambil kesimpulan antara lain: 1. System kekerabatan yang digariskan oleh al Qur’an adalah system kekerabatan bilateral, sedangkan system kekerabatan yang dianut oleh adat Semendo adalah system kekerabatan matrilineal, yaitu menarik garis kekerabatan hanya melalui garis perempuan atau ibu. 2. Karena Islam menggariskan system kekerabatan berdasarkan system bilateral, maka hokum kewarisannya pun bersifat bilateral, sedangkan hokum kewarisan adat Semendo bersifat mayorat perempuan, yaitu harta warisan hanya dapat diperoleh dan dibagikan hanya kepada anak perempuan tertua atau Tunggu Tubang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Moch. Amir, SH, CN.
Uncontrolled Keywords: hukum kekerabatan, hukum kewarisan, adat Semendo, kekerabatan bilateral, kekerabatan matrilineal
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Wahyani , MIP
Date Deposited: 24 Oct 2018 12:11
Last Modified: 24 Oct 2018 12:11
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31220

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum