SANKSI HUKUM MENYETUBUHI BINATANG STUDI KOMPARA TIF MAZHAB MALIKI DAN MAZHAB HANAFI

AHYANI, NIM. 00360523 (2005) SANKSI HUKUM MENYETUBUHI BINATANG STUDI KOMPARA TIF MAZHAB MALIKI DAN MAZHAB HANAFI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SANKSI HUKUM MENYETUBUHI BINATANG STUDI KOMPARATIF MAZHAB MALIKI DAN MAZHAB HANAFI)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (SANKSI HUKUM MENYETUBUHI BINATANG STUDI KOMPARATIF MAZHAB MALIKI DAN MAZHAB HANAFI)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Kehidupan bersama dalam abad XXI dihadapkan dengan tantangan­ tantangan berat. Kenyataan adanya kemajuan yang sangat pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, disatu pihak menunjang pembangunan yang bertujuan meperbaiki taraf hidup manusia, dilain pihak menguji manusia apakah ia mampu menjalani hidup dengan wajar, tidak melakukan tindakan-tindakan yang mencoreng fitrah manusia sebagai makhluk paling mulia yang diciptakan Allah. Sebagai contoh tindakan yang keluar dari kodrat manusia sebagai makhluk yang memiliki moralitas tinggi dan selalu menjunjung tinggi akhlak al-karim:;h, ada!:::!; menyetubuhi binatang (bestiality), tindakan amoral ini berada di luar jangkauan akal sehat manusia, sebab sifat manusiawi yang mengenal nilai-nilai akhlak al­ /:..;.;·;;::.:;_7; :;:;!;.;.)} !-;. l<:<ng, ;·«ng bcrganti dengan sifat hewani yang tidak mengenal nilai-nilai akhlak al-karimah dan hukum yang harus dipatuhi. Perbedaan dua alam ini membutuhkan perhatian serius, apabila terjadi satu tindakan hukum yang diiakukan oieh dua jenis yang berbeda, yang kemudian menuntut penyeiesaian hukum. Akan tetapi masalahnya adalah disatu pihak mengenal dan terikat oleh aturan-aturan hukum yang harus ditaati, dipihak lain sama sekali tidak mengenal aturan-aturan hukum. Ketika menyetubuhi binatang menjadi wacana yang paling aktual dewasa ini, maka akan menimbulkan problematika hukum yang harus diselesaikan dengan jalur hukum pula. Pertama, sanksi yang harus diterima oleh pelaku sebagai subjek. Kedua, penyelesaian yang harus diterapkan kepada binatang sebagai objek. Dengan masalah tersebut penyusun berusaha mengkomparasikan pendapat mazhab Maliki dan mazhab Hanafi mengenai sanksi hukum menyetubuhi binatang. Dibren8bn bii8n ini biian hukum. Maka. nendekatan vang digunakan " ..; . / .,1 I._J dalam penelitian ini adalah pe dekatan hukum yang bersifat deduktif, yaitu mengembalikan permasalah sanksi hukum menyetubuhi binat?Jlg kepada nas al- n.,.,..... '<"')'t'""' rl.,""" ..1 u..r1 C" '<._Ul. Ul.J. UU11 (..ll-.l.1.U.U1._0. Berdasarkan metode yang digunakan maka terungkaplah bahwa, ulama mazhab Maliki hanya memberikan sanksi kepada pelakunya saja, yaitu had zina. Dirajam bagi yang muhson dan dicambuk seratus kaii bagi yang bukan muhson. Sedangkan binatang sebagai objek pada kasus ini tidak dikenakan sanksi, sebab tidak adanya keterangan hukum atau hukuman (hudud) dalam dunia binatang. Sedangkan ulama mazhab Hanafi memberikan sanksi ta 'zir bagi pelaku, dan binatang yang disetubuhi harus dibunuh (disembelih) lalu dibakar, akan tetapi dibunuhnya binatang tersebut bukan sebagai sanksi, seperti apa yang diterima oleh pelaku bestiality.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. DRS. MAKHRUS MUNAJAT, M. HUM. 2. AHMAD BAHIEJ, SH. M. HUM.
Uncontrolled Keywords: menyetubuhi binatang
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 24 Oct 2018 08:44
Last Modified: 24 Oct 2018 08:44
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31251

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum