RESPON AL-QURĀN TERHADAP DIFABILITAS (KAJIAN TEMATIK TERHADAP AYAT-AYAT DIFABEL)

CICI AFRIDAWATI, NIM. 13530062 (2018) RESPON AL-QURĀN TERHADAP DIFABILITAS (KAJIAN TEMATIK TERHADAP AYAT-AYAT DIFABEL). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (RESPON AL-QURĀN TERHADAP DIFABILITAS (KAJIAN TEMATIK TERHADAP AYAT-AYAT DIFABEL))
13530062_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (RESPON AL-QURĀN TERHADAP DIFABILITAS (KAJIAN TEMATIK TERHADAP AYAT-AYAT DIFABEL))
13530062_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Al- Qurān tidak menyebutkan secara gamblang kata difabel. Namun ada istilah-istilah yang mewakili makna difabel, diantaranya Ṣummun (tuli) disebut sebanyak lima belas kali, bukmun (bisu) enam kali, ‘umyun (buta) tiga puluh tiga kali dan ‘aroj (pincang) disebut dalamal- Qurān dua kali. Dan istilah-istilah tersebut mengandung dua makna, yakni makna majazi dan makna hakiki. Wacana dan pembahasan mengenai difabel sendiri bukanlah suatu hal yang baru. Dari tahun ke tahun ada saja isu hangat yang menjadi perbincangan, mulai dari ketidakadilan terhadap kebebesan berpendidikan, bekerja, dan lain sebagainya. Ruang gerak mereka seolah dibatasi sehingga tidak dapat ikut berkontribusi. Untuk itulah penulis merasa tertarik untuk melihat bagaimana al- Qurān memberi respon terhadap kaum difabel serta melihat bagaimana relevansi sebenarnya antara al-Qurān dengan keadaan difabel dewasa ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Kajian tafsir tematik ini juga menggunakan metode maudu’i yang diusung Abu Hayy Al- Farmawi. Dimulai dari penentuan tema tertentu, menentukan ayat-ayat setema yang hendak dibahas, membahas penafsiran-penafsiran yang menjelaskan ayatayat berkaitan. Kemudian dilengkapi dengan haids-hadis yang menguatkan apabila dibutuhkan. Selanjutnya penulis membagi dua periode untuk seluruh ayat yakni Maki dan Madani dengan tujuan melihat konsep dari kandungan masingmasing ayat Terkait bagaimana al- Qurān memberi respon terhadap difabel, sebenarnya al- Qurān sudah memaparkan melalui ayat-ayatnya. Pada tiga ayat yang mengandung makna hakiki dapat menjadi dasar bahwa al-Qurān mengajarkan untuk tidak mengenal perbedaan status sosial serta tidak mengenal perbedaan perlakuan terhadap kaum difabel untuk berkontribusi dalam kehiduapn sosial sesuai kemampuanya. Perintah dan anjuran untuk berjuang di jalan Allah dalam bentuk peperangan fisik, misalnya, terbukti tidak dialamatkan kepada semua muslim, akan tetapi diperuntukkan bagi mereka yang memiliki kesempurnaan fisik, baik sempurna dari kecacatan fisik maupun sempurna dari penyakit. Jadi tidak ada alasan lagi untuk mendeskriditkan kaum difabel

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Mahfudz Masduki, M.A.
Uncontrolled Keywords: respon al-qurān, kajian tematik, ayat-ayat difabel
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 26 Oct 2018 10:49
Last Modified: 26 Oct 2018 10:49
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31308

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum