STUDI ATAS PEMIKIRAN FAZLUR RAHMAN TENTANG IJTIHAD

ISA ANSHORI, NIM. 99353481 (2003) STUDI ATAS PEMIKIRAN FAZLUR RAHMAN TENTANG IJTIHAD. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (STUDI ATAS PEMIKIRAN FAZLUR RAHMAN TENTANG IJTIHAD)
BAB I, V, DP.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (STUDI ATAS PEMIKIRAN FAZLUR RAHMAN TENTANG IJTIHAD)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

Modernitas pada intinya adanya kemajuan manusia (human progress) dan ruang utamanya adalah pikiran antar manusia yang mempengaruhi sikap-sikap dan segala aktifitas antar sesama manisia dan manuasia dengan alamnya. Yang menjadi penyebab stagnasi pemikiran Islam terutama hukum Islam adalah abad pertengahan yang seluruh komponen hukum Islam dibukukan dan terfragmentasikan yang dalam realitasnya berakibat fatal yaitu taqlid terhadap produk pemikiran manusia. Dari deskripsi diatas dapat disimpulkan bahwa umat Islam hanya berbuat taqlid terhadap hukum Islam yang selama ini diimplementasikan dan dipertahankannya. Al-Hafidz Jalaluddin as-Sayuthi (wafat tahun 911 H) telah menuliskan risalah yang amat berharga dengan judul bantahan terhadap orang-orang yang menganggap taqlid di bumi dan tidak tahu bahwa ijtihad di setiap zaman adalah fardlu. Maka dari itu menciptakan dan mengelaborasi hukum Islam yang sesuai dengan tuntutan zaman harus melalui perangkat yang dinamakan Ijtihad, karena ijtihad merupakan kebutuhan hidup manusia. Demikian pula dengan Ibnu Taymiyah, seorang bapak pembaharu hukum Islam pernah berkata bahwa hakekat atau kebenaran itu terletak pada wilayah empiris bukan pada wilayah idealitas (al-haqiqah fil a’yan la fi al-adhan). Ungkapan diatas sebetulnya merupakan kritik arus pemikiran Islam yang pada waktu itu mengalami kemacetan, post iamam madzhab. Disinilah peranan ijtihad untuk membangun hukum Islam yang dinamis. Adapun penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research) yakni penelitian dengan cara menelaah dan meneliti data-data kepustakaan baik data primer maupun sekunder. Sedangkan sifat penelitian ini deskriftip-analisis yakni menguraikan pandangan Fazlur Rahman melalui data-data yang ada kemudian dianalisis sehingga diperoleh kejelasan bagaimana sebenarnya pandangan Fazlur Rahman tentang ijtihad. Dari penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Fazlur Rahman adalah tokoh Neomodernis yang menganggap konsep ijtihad tidak pernah tertutup sepanjang sejarah dan menolak doktrin kualifikasi ijtihad, 2. Munculnya metodologi ijtihad Fazlur Rahman tidak bisa lepas dari agenda pembaharuan sebelumnya yang diantaranya adalah Revivalisme, Pramodernisme, Modernisme klasik, dan Neorevivalisme.Karena dianggap kurang memadai, Fazlur Rahman memberikan jalan alternatif yaitu ijtihad kontemporer

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Fazlur Rahman, Ijtihad Kontemporer
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 01 Nov 2018 09:13
Last Modified: 01 Nov 2018 09:13
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31339

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum