BISAKAH MENJADI ILMUWAN DI INDONESIA? Keilmuan, Birokrasi dan Globalisasi

Al Makin, . (2018) BISAKAH MENJADI ILMUWAN DI INDONESIA? Keilmuan, Birokrasi dan Globalisasi. In: Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Ilmu Filsafat Disampaikan di hadapan Rapat Senat Terbuka Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 08 Nopember 2018, Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (BISAKAH MENJADI ILMUWAN DI INDONESIA? Keilmuan, Birokrasi dan Globalisasi)
ALMAKIN - Pidato PENGUKUHAN GURU BESAR PROF MAKIN.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini juga mengarah pada temuan yang mengejutkan. Nusantara tidak hanya kaya sumber daya alam tetapi juga budaya, termasuk budaya keagamaan dan spiritualitas. Ternyata banyak tokoh Nusantara dari berbagai pulau dan tradisi yang merasa berhubungan langsung dengan langit, bisa disebut Tuhan, Malaikat, atau perantara lain. Para nabi Nusantara ini kemudian menarik umat, terdiri dari pengikut dan pengiman. Dengan begitu para nabi itu membentuk grup atau kelompok. Terjadilah gerakan sosial (social movement): dimana terjadi tarik-menarik, relasi, dan reaksi dari masyarakat, negara, dan ortodoksi dengan para nabi baru dan umatnya. Maka kenabian bisa didefinisikan secara sederhana: 1. Klaim/pengakuan tentang wahyu, yaitu pesan dari langit; 2. Para pengikut yang membentuk umat, atau grup/kelompok/ komunitas; 3. Menjadi gerakan sosial, sehingga terjadinya aksi, reaksi dan interaksi antara para nabi, umat, dan masyarakat luas (pihak otoritatif).

Item Type: Conference or Workshop Item (Keynote)
Uncontrolled Keywords: Ilmuwan, Indonesia
Subjects: ILMUWAN DI INDONESIA
Divisions: Paper
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 08 Nov 2018 07:48
Last Modified: 08 Nov 2018 07:50
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31422

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum