MOTIF SOSIAL YAYASAN KANTHIL DALAM MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL KOTAGEDE

BETI WIDYASTUTI NIM: 04541696, (2009) MOTIF SOSIAL YAYASAN KANTHIL DALAM MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL KOTAGEDE. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (MOTIF SOSIAL YAYASAN KANTHIL DALAM MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL KOTAGEDE)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (MOTIF SOSIAL YAYASAN KANTHIL DALAM MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL KOTAGEDE)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (408kB)

Abstract

Kebudayaan tidaklah bersifat statis, melainkan bersifat dinamis ia akan selalu mengalami perubahan, bahkan tanpa adanya gangguan yang disebabkan oleh masuknya unsur budaya asing sekalipun suatu kebudayaan dalam masyarakat pasti akan mengalami perubahan. Oleh karena itu, kebudayaan perlu untuk selalu dilestarikan keberadaanya dan dalam melestarikan kebudayaan sangat dibutuhkan generasi muda yang mahu peduli terhadap kelestarian suatu budaya. Di Kotagede terdapat sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) bernama Yayasan Kanthil yang didirikan oleh sekelompok pemuda asli Kotagede. Dalam upaya pelestarian budaya lokal Kotagede, tentunya Yayasan Kanthil mempunyai program kegiatan, motif dan harapan tertentu. Atas dasar diatas, peneliti mengambil judul Motif Sosial Yayasan Kanthil Dalam Melestarikan Budaya Lokal Kotagede. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apa saja program kegiatan yang diadakan oleh Yayasan Kanthil dalam upaya melestarikan budaya lokal Kotagede, serta motif sosial Yayasan Kanthil sebagai lembaga pengembang seni, budaya dan pariwisata Kotagede, dan untuk mengetahui kontribusi Yayasan Kanthil bagi Kotagede dalam melestarikan budaya Lokal Kotagede. Metode yang digunakan untuk mengetahui motif sosial Yayasan Kanthil dalam melestarikan budaya lokal Kotagede adalah metode kualitatif. Demi sebuah hasil yang maksimal teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah semua data terkumpul, data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Kotagede merupakan suatu daerah potensial sebagai daerah peninggalan Kerajaan Mataram Islam, potensi budaya yang dimiliki oleh Kotagede dapat dipilah menjadi lima kelompok, pertama potensi kerajinan, kedua potensi pengolahan makanan tradisional, ketiga potensi seni pertunjukan, keempat potensi gerakan sosial kemasyarakatan dan yang kelima adalah potensi situs sejarah. Motif sosial para pendiri Yayasan Kanthil berawal dari rasa cinta dan kepedulian khusus terhadap tempat tinggalnya yakni Kotagede, yang merupakan daerah potensial sebagai daerah peninggalan Kerajaan Mataram Islam. Yayasan Kanthil didirikan pada tanggal 31 Desember 1999 oleh sekelompok pemuda asli Kotagede. Yayasan Kanthil mempunyai komitmen untuk terus menjaga, mengembangkan, mempromosikan dan memperkenalkan potensi budaya lokal Kotagede kepada masyarakat luas sebagai wujud kontribusi Yayasan Kanthil bagi Kotagede dalam melestarikan budaya lokal Kotagede, dengan tujuan meningkatkan kualitas kesejahteraan hidup masyarakat lokal. Dalam upaya melestarikan, mengembangkan serta memperkenalkan potensi budaya yang dimiliki oleh Kotagede kepada masyarakat luas, Yayasan Kanthil bekerja sama dengan berbagai pihak dan mengadakan berbagai macam kegiatan diantaranya adalah Rambling Throug Kotagede, jelajah Religi, Hunting Architektur, festival Kotagede, menjalin kerja sama dengan beberapa stasiun televisi dan kegiatan lain sebagainya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Moh. Damami, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Motif Sosial, Yayasan Kanthil, Budaya Lokal, Kotagede
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 11 Sep 2012 18:43
Last Modified: 02 Nov 2016 13:23
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3159

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum