ANALISIS MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL DI PT. LKiS PELANGI AKSARA YOGYAKARTA

Senja Mulyana, NIM. 13240057 (2018) ANALISIS MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL DI PT. LKiS PELANGI AKSARA YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

	Text (ANALISIS MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL DI PT. LKiS PELANGI AKSARA YOGYAKARTA) 13240057_BAB I_IV_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (22MB)
Preview	Text (ANALISIS MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL DI PT. LKiS PELANGI AKSARA YOGYAKARTA) 13240057_BAB II_sampai-SEBELUM BAB TERAKHIR.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview

Abstract

Risiko operasional ataupun risiko lainnya dalam setiap perusahaan memiliki peluang muncul yang berbeda-beda dan tak terduga. Terlebih PT. LKiS Pelangi Aksara juga pernah mengalami kesulitan finansial yang berujung pada pengurangan karyawan. Karena itulah manajemen risiko operasional ini penting bagi setiap perusahaan mengingat ia memiliki implikasi lain seperti halnya masalah finansial. Pendekatan dalam analisis data menggunakan ERM (Enterprise Risk Management). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Peneliti menggunakan 3 teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk uji keabsahan data peneliti menggunakan metode triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. LKiS Pelangi Aksara menerapkan proses manajemen risiko operasional melalui 5 tahap yakni objective setting/identifikasi risiko, penilaian risiko, respon risiko, pengendalian risiko, dan pemantauan risiko. Terdapat 11 risiko yang ada dalam 4 jenis risiko operasional. Pengelompokan atas levelnya sebagai bentuk penilaian risiko dibagi menjadi 3 level: tinggi, rendah, dan sedang. Respon untuk yang bisa ditoleransi adalah bagi risiko dengan sifat kemunculan rendah serta exposure yang rendah. Risiko yang tidak bisa ditoleransi adalah risiko yang bersifat tinggi frekuensi kemunculan dan memiliki pengaruh yang besar dan luas. Pengendalian dilakukan dengan cara percepatan pengerjaan hingga maintenance alat produksi dan memastikan batas waktu pengerjaan naskah dan penerbitan. Pemantauan dilakukan dengan cara quality control checking yang dilakukan secara berkala (2 hari sekali) yang ditujukan kepada alat produksi dan seluruh sumber daya manusia serta kualitas hubungan dengan mitra perusahaan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item