TRADISI BUDAYA LOKAL “SAPARAN” SEBAGAI PENGEMBANGAN NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MASYARAKAT DUSUN AWANG-AWANG DESA BRENGGONG, PURWOREJO

SITI AMINAH, NIM. 14410108 (2018) TRADISI BUDAYA LOKAL “SAPARAN” SEBAGAI PENGEMBANGAN NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MASYARAKAT DUSUN AWANG-AWANG DESA BRENGGONG, PURWOREJO. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI BUDAYA LOKAL “SAPARAN” SEBAGAI PENGEMBANGAN NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MASYARAKAT DUSUN AWANG-AWANG DESA BRENGGONG, PURWOREJO)
1120090_BAB-I_IV-atau-BAB V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (14MB) | Preview
[img] Text (TRADISI BUDAYA LOKAL “SAPARAN” SEBAGAI PENGEMBANGAN NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MASYARAKAT DUSUN AWANG-AWANG DESA BRENGGONG, PURWOREJO)
11140025_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

SITI AMINAH. Tradisi Budaya Lokal "Saparan" sebagai Pengembangan Nilai Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat Dusun Awang-Awang Desa Brenggong, Purworejo. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018 Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan adanya pengembangan nilai pendidikan agama Islam dalam tradisi budaya "Saparan" akibat pengaruh modernisasi yang cenderung meningkatkan gaya hidup masyarakat menjadi serba instan dan mengikisnya kecintaan masyarakat akan budaya lokal. Latar belakang tersebut mendorong peneliti untuk mengeksplorasi pengembangan nilai pendidikan agama Islam pada masyarakat dalam tradisi budaya lokal "Saparan". Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kegiatan tradisi dan pengembangan nilai pendidikan agama Islam dalam tradisi budaya lokal "Saparan" di Dusun Awang-Awang Desa Brenggong Purworejo. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mengambil latar Dusun Awang-Awang Desa Brenggong Purworejo. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan dua metode yaitu metode deskriptif kualitatif dan analisis isi. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Tradisi budaya "Saparan" awalnya dilaksanakan pada bulan Rajab atau yang sering disebut dengan Rajaban yang khas dengan tledek, karena mengandung unsur kemudharatan maka diganti dengan pewayangan yang dilaksanakan pada bulan Sapar disebut tradisi Saparan. Pelaksanaan tradisi Saparan dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap sosialisasi, tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan meliputi serangkaian kegiatan yang terdiri dari kirab budaya, pertunjukan kesenian jaran kepang, ikrar Saparan, tahlilan dan doa bersama, rebut dhaharan dan makan bersama, pertunjukan kesenian tari dolalak dan pewayangan dengan tema merkukuhan. 2) Pengembangan nilai Pendidikan Agama Islam pada tradisi budaya "Saparan" meliputi nilai aqidah yakni mengesakan Allah dan tidak menyekutukan-Nya melalui bertauhid dalam ibadah dan doa, serta tauhid dalam mencari nafkah dan berekonomi, nilai ibadah yang berupa melatih warga untuk senantiasa berdzikir kepada Allah SWT, dan nilai akhlak yakni akhlak terhadap Allah (syukur dan shodaqoh), akhlak terhadap diri sendiri (kejujuran dan nilai tanggung jawab), dan akhlak terhadap masyarakat (etika (sopan santun), kebersamaan, tanggung jawab, cinta budaya, silaturahmi, semangat persaudaraan (gotong royong), keteladanan, serta musyawarah).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Rofik, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Pengembangan, Nilai Pendidikan Agama Islam, Saparan
Subjects: Pendidikan Agama Islam
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 07 Dec 2018 10:20
Last Modified: 07 Dec 2018 10:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31909

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum