TAFSIR ALQURAN CARAKAN: NALAR MUHAMMADIYAH DALAM SEJARAH DAN LITERATUR

SITI MARIATUL KIPTIYAH, NIM. 1620010010 (2018) TAFSIR ALQURAN CARAKAN: NALAR MUHAMMADIYAH DALAM SEJARAH DAN LITERATUR. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TAFSIR ALQURAN CARAKAN: NALAR MUHAMMADIYAH DALAM SEJARAH DAN LITERATUR)
1620010010_BAB I_V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (50MB) | Preview
[img] Text (TAFSIR ALQURAN CARAKAN: NALAR MUHAMMADIYAH DALAM SEJARAH DAN LITERATUR)
1620010010_BAB II_SAMPAI_SEBELUM BAB TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini merupakan survey awal atas dua literatur tafsir Alquran beraksara carakan yaitu Quran Jawen (QJ) 1927 dan Tafsir Quran Jawen (TQJ) 1928 yang ditulis dan dipublikasikan oleh Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini fokus menggali nalar Muhammadiyah awal melalui kedua literatur tersebut. Selain untuk mengisi celah kelangkaan studi literatur tafsir Alquran carakan, penelitian ini bertujuan untuk melacak nalar Muhammadiyah pada masa-masa awal dalam dinamika pemikiran Islam di Jawa. Beberapa pertanyaan yang dijawab oleh penelitian ini adalah bagaimana tradisi penulisan tafsir Alquran carakan di kalangan Muhammadiyah? Bagaimana nalar Muhammadiyah dalam literatur tafsir Alquran carakan? Bagaimana nalar Muhammadiyah dalam menentang taklid? Penelitian ini menggali data kepustakaan dari QJ dan TQJ dengan metode analisis historis-hermeneutis Asma Barlas dan teori contextualist approach Abdullah Saeed. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penulisan literatur tafsir Alquran beraksara carakan di kalangan Muhammadiyah dilatarbelakangi adanya relasi kuasa antara Muhammadiyah dengan kraton dan abdi dalem-nya, politik identitas mempertahankan kejawaan di tengah situasi pergeseran aksara, serta sebagai upaya membangun otoritas Muslim reformis di tengah otoritas Muslim tradisionalis. Secara epistemologis, nalar Muhammadiyah dalam literatur QJ dan TQJ menunjukkan dirinya sebagai organisasi Muslim reformis Jawen. Hal ini dibuktikan dengan penafsiran-penafsiran QJ dan TQJ yang sangat kontekstual dan menyoroti isuisu purifikasi dan pembaruan Islam. Seruannya terhadap ijtihad dalam memahami Alquran dan Hadis merupakan sebuah hermeneutika penalaran dan pemikiran ulang yang kritis terutama terhadap berbagai ritual Muslim tradisionalis yang dianggap menyimpang dari syariat Islam. Pemahaman ini sepenuhnya digali melalui relasi teks dan konteks serta mengedepankan prinsip rasionalisasi. Dalam memandang taklid misalnya, TQJ merumuskan tiga unsur yang menyebabkan terpeliharanya sikap taklid di kalangan Muslim Jawa dan non-Muslim, yaitu tokoh panutan, kitab, dan muqallid (pengikut). Ketiganya melahirkan praktik-praktik menyimpang seperti bertapa yang dianggap sebagai laku zuhud dalam kesufian, bertarekat, berziarah kubur dengan mengeramatkan makam, mengagungkan patung dan gambar, bahkan menyembah tiga tuhan sebagaimana dilakukan orang-orang Hindu dan Budha. Dengan demikian, QJ dan TQJ menunjukkan sebuah reformasi yang sesuai dengan kondisi pra-modern Indonesia. Munculnya QJ dan TQJ merupakan sebuah bentuk upaya diskursif nalar reformis yang tidak melulu identik dengan modernisme Indonesia, melainkan lebih menunjukkan modernisme lokal Jawa.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Mohammad Yunus, Lc., M.A.,
Uncontrolled Keywords: carakan, jawen, Muhammadiyah, reformis, tafsir,
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hermeneutika Al Qur'an
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 17 Dec 2018 09:08
Last Modified: 17 Dec 2018 09:13
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32041

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum