SEJARAH DISKURSUS BID’AH (STUDI ATAS PROSES GENEALOGI KATA BID’AH DAN KETERLIBATAN KONTEKS SOSIAL DI DALAMNYA)

ZAIDAN ANSHARI, NIM. 1620510057 (2018) SEJARAH DISKURSUS BID’AH (STUDI ATAS PROSES GENEALOGI KATA BID’AH DAN KETERLIBATAN KONTEKS SOSIAL DI DALAMNYA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (SEJARAH DISKURSUS BID’AH (STUDI ATAS PROSES GENEALOGI KATA BID’AH DAN KETERLIBATAN KONTEKS SOSIAL DI DALAMNYA))
1620510057_BAB-I_V_Daftar-Pustaka.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
1620510057_BAB-I_V_Daftar-Pustaka.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (SEJARAH DISKURSUS BID’AH (STUDI ATAS PROSES GENEALOGI KATA BID’AH DAN KETERLIBATAN KONTEKS SOSIAL DI DALAMNYA))
1620510057_BAB-II_Sampai_Sebelum-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Polemik tentang bid’ah masih terus berlangsung hingga saat ini. Perbedaan pendapat apakah bid’ah itu terbagi ke dalam dua jenis ataukah ia mutlak satu jenis saja, masih diperselisihkan. Akibatnya, diskursus bid’ah seolah tak pernah habis ditelan zaman. Ia terus memunculkan ruang-ruang untuk kembali diteliti dan dikaji. Salah satu yang patut diteliti kembali adalah proses sejarah diskursus bid’ah, yang melibatkan konteks sosial di dalamnya. Bid’ah telah mengalami proses transformasi dari penggunaannya secara bahasa hingga menjadi sebuah istilah khusus dalam syariat Islam dan kemudian menjadi sebuah konsep bid’ah sayyi’ah dan bid’ah hasanah. Keseluruhan proses ini bila ditelaah lebih dalam akan terlihat bahwa proses transmisinya melibatkan konteks sosial masyarakat arab saat diskursus bid’ah ini dimunculkan, khususnya masyarakat Makkah dan Madinah. Maka, penelitian ini akan mengkaji tentang bagaimana konteks sosial historis yang terjadi di masa kenabian dan masa Khulafa al-Rasyidun, serta bagaimana proses genealogi dari kemunculan istilahnya hingga terbentuk konsep bid’ah hasanah dan sayyi’ah. Adapun metodologi yang akan digunakan, yaitu menganbil data sejarah yang bersumber dari beberapa referensi primer, antara lain Tarikh al-Rusul wa al-Muluk, Tarikh Khalifah bin Khayyath, al-Kamil fi al-Tarikh, Tarikh Madinat Dimisyq, Tarikh al-Islam, ‘Ashru al-Khilafah al-Rasyidah, al-Bidayah wa al-Nihayah, yang kemudian akan dianalisis menggunakan pendekatan sosio-hostoris. Adapun hasil yang dicapai adalah bahwa masyarakat Islam di periode Madinah telah terbentuk dengan kemapanan dengan Islam sebagai agamanya dan Nabi Muhammad sebagai pemimpin mereka, sebagaimana masyarakat Makkah yang telah mapan dengan Quraisy sebagai panutan mereka dan ajaran-ajarannya sebagai keyakinan yang mereka pegang. Pada periode Madinah, proses peurunan wahyu belumlah sempurna, hingga mereka akan menutup rapat perkara-perkara bid’ah agar tidak tercampur antara wahyu dengan yang bukan wahyu. Sedangkan pada masa Khulafa al-Rasyidun, proses penurunan wahyu yang telah disempurnakan membuka ruang untuk bersikap lebih longgar terhadap perilaku bid’ah, karena kekhawatiran yang terjadi pada masa kenabian telah dapat teratasi dengan penyempurnaan wahyu tadi. Di sinilah kata bid’ah mengalami transformasi dengan proses genealoginya. Kata bid’ah yang secara bahasa memiliki cakupan makna yang luas kemudian menyempit menjadi sebuah istilah khusus dalam syariat Islam untuk mengungkapkan perilaku yang belum ada landasan normatifnya. Dan akhirnya muncullah konsep bid’ah hasanah dan sayyi’ah dengan merujuk kepada keputusan para khalifah pada masing-masing konteks di masanya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Saifuddin Zuhi Qudsi, S.Th.I, MA.
Uncontrolled Keywords: bid’ah, sejarah ide, konteks sosial
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 28 Dec 2018 08:05
Last Modified: 28 Dec 2018 08:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32128

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum