PENGAJIAN MINGGU WAGE SEBAGAI PEREKAT SOSIAL (Studi Kasus Tindakan Komunikatif Ibu-ibu Dasawisma Di Jati RT 05 dan 06, Wonokromo, Pleret, Bantul-D.I.Yogyakarta)

FERA ARDWIANTI NUR AISYIAH, NIM. 11540044 (2018) PENGAJIAN MINGGU WAGE SEBAGAI PEREKAT SOSIAL (Studi Kasus Tindakan Komunikatif Ibu-ibu Dasawisma Di Jati RT 05 dan 06, Wonokromo, Pleret, Bantul-D.I.Yogyakarta). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (PENGAJIAN MINGGU WAGE SEBAGAI PEREKAT SOSIAL (Studi Kasus Tindakan Komunikatif Ibu-ibu Dasawisma Di Jati RT 05 dan 06, Wonokromo, Pleret, Bantul-D.I.Yogyakarta))
11540044_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (PENGAJIAN MINGGU WAGE SEBAGAI PEREKAT SOSIAL (Studi Kasus Tindakan Komunikatif Ibu-ibu Dasawisma Di Jati RT 05 dan 06, Wonokromo, Pleret, Bantul-D.I.Yogyakarta))
11540044_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Latar belakang skripsi ini adalah melihat banyaknya kegiatan-kegiatan berunsur keagaman yang bertujuan untuk menyatukan individu maupun kelompok. Kegiatan yang berunsur sosial maupun agama adalah salah satu cara untuk merekatkan hubungan sosial antara individu maupun kelompok. Melalui kesadaran betapa pentingnya hidup dalam kebersamaan telah mewujudkan keinginan bersama dengan melalui kegiatan keagamaan. Berawal dari tindakan komunikatifnya ibu-ibu Dasawisma yang telah menciptakan kegiatan rutin pengajian Minggu Wage tidak hanya sebagai kegiatan pengajian umumnya, tetapi kegiatan pengajian tersebut sebagai wadah bertemunya ibu-ibu di Dusun Jati RT 05 dan 06 untuk bertukar informasi dan terbuka adalah tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi non partisipan dan wawancara, dengan tigabelas informan utama dan tiga informan pendukung. Memilih obervasi non partisipan, karena dalam kondisi penelitian kegiatan pengajian Minggu Wage diadakan kurang lebih empat puluh hari sekali atau yang disebut masyarakat Jawa ialah selapan sekali. Penelitian ini menggunakan teori tindakan komunikatif yang dikemukakan oleh Jurgen Habermas menjelaskan tentang masyarakat yang komunikatif adalah masyarakat yang memiliki rasionalitas komunikatif yaitu saling memahami antar subjek sama kedudukannya dan tidak mendominasi antar subyek. Selain itu, menggunakan konsep ruang publik yaitu kegiatan pengajian Minggu Wage sebagai ruang publik bagi ibu-ibu kelompok Dasawisma untuk memberdayakan pengetahuan keagamaan sosial. Temuan di lapangan menunjukkan terjadi hubungan komunikatif diantara ibu-ibu dasawisma. Melalui pengajian Minggu Wage hubungan ibu-ibu antar kelompok dasawisma menciptakan relasi komunikasi sama kedudukan dan saling pengertian. Maka, pengajian Minggu Wage sebagai ruang publik bagi ibu-ibu Dasawisma. Kata kunci: Ibu-ibu Kelompok Dasawisma, Tindakan Komunikatif, Pengajian Minggu Wage dan Ruang Publik

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A.
Uncontrolled Keywords: Ibu-ibu Kelompok Dasawisma, Tindakan Komunikatif, Pengajian Minggu Wage dan Ruang Publik
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 07 Jan 2019 14:49
Last Modified: 07 Jan 2019 14:49
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32253

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum