KESAKRALAN PATOK PASEBAAN DALAM SISTEM KEBUDAYAAN MASYARAKAT DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

Kun Cahyo Gumilar, Nim. 12520037 (2018) KESAKRALAN PATOK PASEBAAN DALAM SISTEM KEBUDAYAAN MASYARAKAT DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KESAKRALAN PATOK PASEBAAN DALAM SISTEM KEBUDAYAAN MASYARAKAT DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO) 12520037_BAB- I_ V-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (11MB) | Preview
	Text (KESAKRALAN PATOK PASEBAAN DALAM SISTEM KEBUDAYAAN MASYARAKAT DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO) 12520037_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Patok Pasebaan menurut masyarakat Desa Grantung merupakan benda sakral yang mempunyai kekuatan supernatural. Dengan kesakralannya, Patok Pasebaan dipercaya untuk melindungi masyarakat Desa Grantung dari marabahaya, sehingga masyarakat harus berupaya untuk mensakralkan Patok Pasebaan tersebut, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Salah satu upaya dalam mensakralkan Patok Pasebaan adalah dengan cara menjalankan ritual, tradisi dan kebudayaan serta peraturan-peraturan yang sudah disepakati oleh masyarakat terdahulu. Oleh kareana itu, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pandangan masyarakat tentang kesakralan Patok Pasebaan. Penelitian ini dilakukan di Desa Grantung Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo dengan membahas tiga masalah, yaitu pertama, bagaimana pandangan masyarakat Desa Grantung terhadap kesakralan Patok Pasebaan. Kedua, bagaimana masyarakat Desa Grantung mensakralkan Patok Pasebaan. Ketiga, mengapa masyarakat Desa Grantung mensakralkan patok pasebaan. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi non-partisipan, wawancara kepada pihak yang bersangkutan dan dokumentasi berupa data, buku dan foto. Teori yang digunakan adalah teori sakral dan profan Merciea Eliade dengan pendukung teori kedua yaitu teori sistem kebudayaan oleh Clifford Geertz ditamukan penghormatan atas sesuatu yang sakral dan nantinya dapat menjadikan suatu sistem kebudayaan dengan dilakukannya ritualritual. Kemudian data diolah secara deskriptif dan menyajikannya dalam bentuk tulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan masyarakat Desa Grantung terhadap Patok Pasebaan berbeda-beda, ada yang menganggap itu perbuatan syirik ada pula yang mempercayai hal tersebut sebagai cara untuk menghormati leluhurnya dan ada pula hanya sebagai penikmat kebudayaanya. Kesakralan Patok Pasebaan menurut masyarakat Desa Grantung bersumber dari Pangeran Yudo Tali Grantung yang mentransfer kekuatan terhadap Patok Pasebaan, sehingga Patok Pasebaan tersebut memiliki kekuatan untuk membentengi desa dari niat jahat seseorang agar desa tersebut tetap aman dari marabahaya seperti, penglihatan yang seakan-akan berada di dalam hutan belantara. Eksistensi kesakralan Patok Pasebaan terjadi karena masyarakat Desa Grantung mengikuti masyarakat terdahulu, awalnya masyarakat tidak mengetahui apa maksud dan tujuan untuk melakukan ritual dan tradisi kebudayaan tersebut. Tetapi, karena mereka menyaksikan ritual, tradisi kebudayaan dan bertujuan untuk hal yang baik kemudian sebagian dari mereka mengikutinyadan meyakininya sendiri tanpa adanya unsur paksaan orang lain. Hal ini dibuktikan dengan adanya aktivitas-aktivitas yang dimiliki oleh masyarakat Desa Grantung yang masih melestarikan ritual, tradisi dan kebudayaan terhadap Patok Pasebaan

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item