MASYARAKAT KOTAGEDE DAN TRADISI NAWU SENDANG SELIRAN DI KOMPLEK MAKAM RAJA-RAJA MATARAM KOTAGEDE, 2006 – 2016

Ayu Yanuari Sholikah, NIM : 11120069 (2018) MASYARAKAT KOTAGEDE DAN TRADISI NAWU SENDANG SELIRAN DI KOMPLEK MAKAM RAJA-RAJA MATARAM KOTAGEDE, 2006 – 2016. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MASYARAKAT KOTAGEDE DAN TRADISI NAWU SENDANG SELIRAN DI KOMPLEK MAKAM RAJA-RAJA MATARAM KOTAGEDE, 2006 – 2016)
11120069_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (10MB) | Preview
[img] Text (MASYARAKAT KOTAGEDE DAN TRADISI NAWU SENDANG SELIRAN DI KOMPLEK MAKAM RAJA-RAJA MATARAM KOTAGEDE, 2006 – 2016)
11120069_BAB-II_sampai_BAB-IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Era modernisasi pada masa sekarang ini mengakibatkan arus transformasi kebudayaan begitu mudah dan cepat. Sehingga diperlukan adanya perhatian serta upaya-upaya dari masyarakat untuk menjaga, melestarikan tradisi peninggalan leluhur masyarakat Indonesia. Adanya penghormatan terhadap Panembahan Senopati tidak hanya dilakukan ketika ia hidup tetapi juga setelah meninggal. Salah satu tradisi peninggalan leluhur yang masih ada yaitu tradisi nawu sendang seliran di komplek makam Raja-raja Mataram. Tradisi Nawu Sendang Seliran merupakan upacara penggantian air di dalam sendang atau kolam yang terdapat di komplek Makam Raja-Raja Mataram Kotagede. Sendang tersebut berjumlah 2 yang bernama Sendang Kakung dan Sendang Putri. Hal yang menarik dalam Tradisi Nawu Sendang Seliran dan Jagang Masjid yaitu diadakan setahun sekali dan sudah dilakukan sejak dibangunya Sendang. Namun, mulai tahun 2009 Tradisi Nawu Sendang Seliran dilaksanakan pada bulan Bakdo Mulut dengan upacara kirab budaya secara meriah. Keunikan lain yaitu kirab budaya yang menggunakan dua Ambengan Ageng. Ambengan atau gunungan berisi makanan tradisional khas Kotagede dan sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak dan upaya masyarakat dalam pelestarian tradisi nawu sendang seliran tahun 2006-2016. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosio historis. Pendekatan sosiologi merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat. Historis adalah meninjau suatu permasalahan dari sudut tinjauan sejarah, dan menjawab pertanyaan, serta menganalisis dengan menggunkan metode analisis sejarah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Peranan Sosial karena mampu mengungkap dampak dan fngsi tradisi nawu sendang seliran. Penelitian mengenai upaya pelestarian tradisi Nawu Sendang Seliran di Desa Jagalan yaitu sejarahnya berkaitan dengan penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Panembahan Senopati. Dalam pelestarian tradisi nawu sendang seliran ini terdapat faktor pendukung dan penghambat. Motivasinya karena adanya solidaritas yang tinggi serta kesadaran dari pribadi masing-masing. Perhatian pemerintah berupa 1) diresmikannya sebagai wisata budaya dengan mengadakan festifal setiap tahunnya, 2) meningkatkan kualitas tradisi nawu Sendang Seliran, bekerjasama dengan dinas pariwisata. Adapun dampak dan upaya dari tradisi nawu sendang seliran menimbulkan adanya perubahan sosial yaitu beragamnya hiburan, tontonan, yang berdampak pada kurangnya partisipasi masyarakat baik sebagai penikmat tradisi nawu sendang seliran. Perubahan budayanya yaitu berubahnya fungsi sekarang sebagai media hiburan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Sujadi, M.A
Uncontrolled Keywords: Tradisi Nawu Sendang Seliran, makam raja-raja mataram kotagede
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 18 Jan 2019 09:10
Last Modified: 18 Jan 2019 09:10
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32516

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum