HOAX DALAM AL-QURAN: PERSPEKTIF TAFSIR TEMATIK

Luthfi Maulana, NIM: 1620511013 (2018) HOAX DALAM AL-QURAN: PERSPEKTIF TAFSIR TEMATIK. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (HOAX DALAM AL-QURAN: PERSPEKTIF TAFSIR TEMATIK)
1620511013_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (70MB) | Preview
[img] Text (HOAX DALAM AL-QURAN: PERSPEKTIF TAFSIR TEMATIK)
1620511013_BAB-II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Fenomena hoax atau berita bohong yang disebar melalui media-media sosial telah menjadi keprihatinan banyak pihak. Jika menengok ke belakang, pada era kenabian dan sejarah-sejarah yang dinukil oleh al-Quran, penyebaran berita bohong atau hoax juga diabadikan dalam al-Quran. Bahkan, al-Quran memberikan bukti konkrit kepada pembaca tentang latar belakang, konstruksi ide yang dibangun dan pilihan diksi yang digunakan untuk menggambarkan secara utuh dan komprehensif apa dan bagaimana sesungguhnya hoax itu dirumuskan dan dipraktekkan oleh orang-orang yang cenderung menentang tumbuh kembangnya ajaran Islam yang cinta damai yang dibawa Nabi Muhammad SAW pada masyarakat Arab. Namun demikian, ketika fenomena hoax kembali muncul pada masyarakat akhir-akhir ini, umat Islam justru terbawa dalam arus kekeliruan informasi. Pada saat yang sama, kajian-kajian atas hoax yang ada dalam al-Quran cenderung dilakukan secara kasus perkasus atau ayat per-ayat, sebagaimana terdapat dalam literatur-literatur tafsir yang ayat per-ayat. Padahal jika dikaitakan dengan fenomena sosial yang kompleks sekarang ini, masyarakat membutuhkan pemahaman jernih dan utuh atas latar, formasi ide, dan sasaran yang hendak dicapai dari upaya penyebaran hoax atau berita bohong tersebut. Untuk menjawab kegelisahan, baik literatur maupun sosial di atas, penelitian ini berusaha memahami secara utuh apa sesungguhnya hoax dalam al- Quran, bagaimana al-Quran menjelaskan tentang hoax yang terjadi pada Nabi dan Rasul serta pelajaran/hikmah apa yang diambil dari informasi tentang hoax yang dinukil dalam al-Quran. Oleh karena itu, fokus kajiannya adalah satu tema tertentu, yakni hoax dalam al-Quran, maka penelitian ini menggunakan pendekatan tematik, sementara untuk mengekasplorasi makna-makna dalam al- Quran yang terkait dengan tema-tema tersebut, peneliti menggunakan beberapa rujukan tafsir primer yang merepresentasikan setiap periodenya. Untuk periode klasik, peneliti menggunakan Tafsir al-Thabari, periode pertengahan menggunakan Tafsir al-Quran al-‘Azim karya Ibnu Katsir, sedangkan untuk periode kontemporer menggunakan Tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab. Setelah mengkomplasi ayat-ayat se-tema tersebut berikut penjelasannnya dari tafsir-tafsir yang disebutkan di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut; Pertama, hoax merupakan fenomena terjadinya penyebaran berita bohong atau tidak benar / tidak sesuai dengan fakta yang cenderung bersifat memperdaya banyak orang atau khalayak publik dengan sebuah berita bohong. Kedua, hoax dilakukan oleh orang-orang yang menentang kenabian (kafir) yang dialamatkan kepada rasul-rasul Allah dilatarbelakangi oleh niat untuk menentang dan menggagalkan dakwah rasul. Ketiga, pesan utama al-Quran dalam menceritakan ayat-ayat yang berkaitan dengan hoax adalah kebenaran akan selalu dihadapkan dengan berbagai bentuk penolakan, termasuk berita bohong, dan untuk menjamin tegaknya kebenaran maka sebuah berita yang belum jelas kebenarannya hendaknya diklarifikasi terlebih dahulu. Kata Kunci: Hoax dan Al-Quran

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Hoax dan Al-Quran
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2) > Studi al Qur'an dan Hadits
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 25 Feb 2019 08:24
Last Modified: 25 Feb 2019 08:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32658

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum