TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PETANI DUSUN GUYANGAN LOR, DESA MERTELU, GUNUNGKIDUL (DALAM TEORI PEMENUHAN KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW)

NAHDIYANA FITRI HIDAYAH, NIM. 1425005 (2018) TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PETANI DUSUN GUYANGAN LOR, DESA MERTELU, GUNUNGKIDUL (DALAM TEORI PEMENUHAN KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PETANI DUSUN GUYANGAN LOR, DESA MERTELU, GUNUNGKIDUL (DALAM TEORI PEMENUHAN KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW))
14250085_BAB I_V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PETANI DUSUN GUYANGAN LOR, DESA MERTELU, GUNUNGKIDUL (DALAM TEORI PEMENUHAN KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW))
14250085_BAB-II-III_IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Berdasarkan data BPS Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2015 menunjukkan bahwa Kabupaten Gunungkidul merupakan Kabupaten termiskin se-DIY dan masih memiliki tingkat kemiskinan yang mengkawatirkan, yaitu pada angka 21,73 persen dari seluruh penduduknya. Sementara itu, kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo berada pada angka 21,4 persen yang selisihnya hanya 0,3 persen. Selain dua kabupaten tersebut, disusul dengan Kabupaten Bantul yang berada pada angka 16,33 persen, Kabupaten Sleman 9,46 persen dan terakhir Kota Yogyakarta pada 8,75 persen. Kecamatan Gedangsari merupakan Kecamatan termiskin se-Kabupaten Gunungkidul, terlebih lagi Desa Mertelu yang termasuk Desa dan Kecamatan termiskin nomor satu se-Kabupaten Gunungkidul dan nomor dua se-Provinsi Yogyakarta. Lebih mirisnya lagi menurut Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan (BP2KP) menobatkan Desa Mertelu sebagai salah satu dari tujuh desa yang masih rawan pangan. Kemiskinan di Desa Mertelu, lebih khusus difokuskan tehadap kemiskinan yang berada di Dusun Guyangan lor akan sangat berpengaruh dengan keadaan pemenuhan kebutuhan masyarakatnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterpretasikan. Penelitian ini menggunakan kuesioner/angket sebagai alat ukur. Dalam penelitian ini, peneliti akan menjabarkan, dalam tingkat apa saja pemenuhan kebutuhan masyarakat Guyangan Lor terpenuhi. Tujuannya, mendeskripsikan tingkatan pemenuhan kebutuhan masyarakat Guyangan Lor Penelitian ini akan diukur dengan teori pemenuhan kebutuhan dasar, hierarki pemenuhan kebutuhan Abraham Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, cinta dan kasih sayang, penghargaan dan aktualisasi diri, tinjauan kemiskinan petani dan subsisten masyarakat. Sedangkan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Probablility Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi. Teknik pengambilan sampling dengan menggunakan random sampling sederhana yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi, dengan jumlah sampling sebanyak 50 responden. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebutuhan masyarakat Dusun Guyangan Lor menurut teori Abraham Maslow sudah berada pada tingkat aktualisasi diri sebesar 50%, penghargaan 44% dan rasa cinta dan kasih sayang 6%. Prosentase pada masing-masing kebutuhan fisiologis dan rasa aman sudah terlampaui, meskipun tingkat keduanya tidak tinggi namun pada kategori sedang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Abidah Muflihati, M. Si
Uncontrolled Keywords: Pemenuhan Kebutuhan, Kemiskinan, Abraham Maslow
Subjects: Pekerjaan Sosial
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Ilmu Kesejahteraan Sosial (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 06 Feb 2019 09:57
Last Modified: 06 Feb 2019 09:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32917

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum