AL-TADHADHU FI SURAH AL-A'RAF DIRASAH TAHLILIYAH DALALIYAH

ASEP KURNIAWAN - NIM. 03111269 , (2010) AL-TADHADHU FI SURAH AL-A'RAF DIRASAH TAHLILIYAH DALALIYAH. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Dalam setiap bahasa, termasuk bahasa Arab, seringkali kita temui adanya hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa dengan kata atau satuan bahasa lainnya, baik hubungan bersifat kesamaan makna atau hubungan kebalikan makna, dan satuan-satuan kebahasaan tersebut dimungkinkan memiliki berbagai makna. Kebalikan makna atau pertentangan makna dalam linguistik modern dikenal dengan istilah antonym, dalam bahasa Arab dinamakan at-tadhadhu. Dalam pandangan Verhaar antonim merupakan ungkapan (biasanya kata, tetapi bisa juga frasa atau kalimat), yang dianggap bermakna kebalikan dari ungkapan lain. Sementara Chaer memberikan definisi antonim dengan hubungan semantik antara dua buah satuan ujaran yang maknanya menyatakan kebalikan, pertentangan atau kontras yang satu dengan yang lainnya, seperti kata sukar dan mudah, kata malam dan siang. Antonim merupakan bagian dari objek kajian semantik leksikal. Dalam masalah kebalikan makna atau keantoniman ini, terdapat berbagai realitas kebahasaan misalnya menyangkut masalah mengapa kata hidup (al-hayah) dan mati (al-maut) yang berantonim tidak bisa dikatakan sangat hidup dangan sangat mati, tetapi pada kata jauh (al-ba'id) dan dekat (al-qarib) yang juga berantonim dapat dikatakan sangat jauh dan sangat dekat. Juga mengapa kata tinggi hanya berantonim dengan kata rendah; sedangkan kata berdiri bisa berantonim dengan kata duduk, dengan kata berbaring, dengan kata tiarap dan dengan kata berjongkok. Fakta ini menujukan bahwa terdapat tipe-tipe keantoniman didalam bahasa. Hal ini merupakan masalah yang cukup layak dan penting untuk dikaji secara serius dan mendalam. Sebagaimana yang dikatakan oleh Saeed bahwa tujuan deskriptif tradisional dari semantik leksikal adalah : (a) menentukan makna dari setiap kata dalam suatu bahasa; dan (b) menunjukkan bagaimana makna-makna dari kata-kata dalam suatu bahasa saling terkait. Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis ayat-ayat al-Qu'ran dalam surat al-a'raf dengan memfokuskan pada tujuan yang kedua, yaitu untuk menunjukkan hubungan dan keterkaitan kata-kata tersebut, dalam hal ini hubungan kebalikan makna atau keantoniman.Penulis membahas relasi leksikal antonimi melalui studi pustaka yang bersumber dari surat al-a'raf dan beberapa buku teks linguistik serta kamus bahasa Arab sebagai penunjang. Buku teks linguistik dijadikan landasan untuk menemukan berbagai definisi antonim, untuk selanjutnya digunakan dalam proses identifikasi kata-kata dalam surat al-a'raf yang termasuk kategori antonim. Pemilihan surat al-A'raf sebagai objek kajian ini lebih kepada kandungan ayat-ayatnya yang secara kuantitatif tergolong cukup banyak dan hal ini mengindikasikan terdapatnya berbagai kata yang mengandung antonim. Surat ala'raf merupakan salah satu surat al-Quran yang termasuk kedalam sab'u al-thiwal selain surat al-Baqarah yang memang merupakan surat terpanjang. Surat al-A'raf ini terdiri atas 204 ayat. Antonim merupakan relasi yang terdapat di antara dua kata, yang memiliki makna berlawanan (opposite). Pertanyaan yang cukup urgen dan signifikan mengenai konsep dasar hubungan antarmakna, dalam hal kebalikan makna atau keantoniman ini adalah : atas dasar apa konsep ujaran-ujaran tersebut dapat diidentifikasi dan dikategorikan sebagai sebuah pasangan kata yang dalam konteks ini bermuatan kontradiktif dan bagaimana hubungan keantoniman yang terjadi diantara berbagai satuan kebahasaan tersebut. Dalam penelitian ini ditemukan tidak kurang dari dua puluh tujuh ayat yang teridentifikasi memiliki muatan antonim dan sekitar tiga puluh lima pasangan kata yang termasuk kategori antonim dengan berbagai tipe hubungan dan bentuknya. Dikarenakan penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kebahasaan yang mencakup kata dalam sebuah teks dan stuktur bahasa, maka dalam hal yang terkait dengan metodologi, penulis menggunakan pendekatan analisis teori semantik leksikal yaitu studi yang memfokuskan diri dalam mengelaborasi makna pada hierarki kata. Adapun metode analisisnya yaitu metode deskriptif yaitu berusaha memaparkan suatu hal atau masalah dengan sistematis serta analisis dan interpretasi yang tepat. Proses yang dilakukan adalah definisi, identifikasi dan klasifikasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: DR. H. Sugeng Sugiono, MA
Uncontrolled Keywords: relasi semantik, linguistik modern, antonym (tadhadhu)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:44
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3295

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum