HUMANISME RELIGIUS ABDURRAHMAN WAHID

Muhammad Arwani, NIM. 12510026 (2018) HUMANISME RELIGIUS ABDURRAHMAN WAHID. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HUMANISME RELIGIUS ABDURRAHMAN WAHID)
12510026 BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (HUMANISME RELIGIUS ABDURRAHMAN WAHID)
12510026 BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Persoalan mengenai manusia dan kemanusiaan adalah sesuatu yang tidak pernah selesai untuk dibicarakan. Dalam istilah jawa manusia dianggap sebagai jagat cilik (semesta kecil) yang di dalam dirinya memiliki sesuatu yang luas dan tidak terbatas. Satu wacana terbaru yang membahas mengenai manusia adalah persoalan humanisme. Humanisme merupakan sebuah kajian mengenai harkat dan martabat manusia. Pemikiran mengenai humanisme lahir di Eropa pada masa pencerahan. Pada awalnya pemikiran humanisme berkaitan erat dengan Agama Nasrani. Namun seiring berjalannya waktu, terjadi banyak konflik mengatasnamakan agama. Hingga kemudian pemikiran humanisme di tempatkan sebagai satu pemikiran sendiri. Skripsi ini hendak mengkaji humanisme religious dalam pemikiran Abdurrahman Wahid serta relevansinya terhadap konteks Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Adapun rumusan masalahnya adalah pertama, bagaimana pemikiran Humanisme Religius Abdurrahman Wahid? Kedua, bagaimana relevansi pemikiran humanisme Abdurrahman Wahid dalam konteks persoalan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia? Skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan dengan metode deskriptif-fiosofis. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode kualitatif dengan menggunakan analisis-filofofis dengan cara menginterpretasi dan menganalisa secara kritis agar dapat melihat makna, nilai dan maksud yang dikehendaki dalam konsep tersebut, serta memberi kesimpulan, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam pandangan Abdurrahman Wahid tidak pernah lepas dari keislaman, ke Indonesiaan dan kemanusiaan (humanisme). Keislaman merupakan dasar dari kehidupan Abdurrahman Wahid sebagai keturunan ulama besar dan juga lahir dalam dunia pesantren. Berkat didikan ayahnya, ia juga memiliki kesadaran yang tinggi mengenai keindonesiaan dan kemanusiaan, yang ia tunjukkan dalam penuntasan kasus HAM, penegakan demokrasi dan pluralisme. Wacana humanisme religius Abdurrahman Wahid berangkat dari refleksi ritual agama dalam bentuk kesadaran spiritual. Islam tidak hanya mengajak untuk menjalin hubungan dengan Allah ḥabluminallah dalam bentuk ibadah mahḍoh, namun juga menjalin hubungan dengan sesama manusia ḥabluminannās dalam bentuk rasa saling peduli antar sesama manusia. Pemikiran humanism Abdurrahman Wahid mengarah pada rasa solidaritas sosial sebagai sesame manusia. Dengan begitu, akan tercipta masyarakat majemuk yang rukun dan sejahtera civil society

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. Shofiyullah MZ, S.Ag, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Humanisme, Humanisme Religius, dan Abdurrahman Wahid
Subjects: Agama (Religion)
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 19 Feb 2019 10:41
Last Modified: 19 Feb 2019 10:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33292

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum