Menyambut Musim Semi Radikalisme: Produksi Guru PAI di Jakarta dan Banten

WILDAN, MUHAMMAD and ROZAKI, Abdur and Muttaqin, Ahmad and SALEHUDIN, Ahmad and Qibtiyah, Alimatul and Husein, Fatimah and Hidayat, Rachmad and Aryani, Sekar Ayu and SUKIMAN, - (2019) Menyambut Musim Semi Radikalisme: Produksi Guru PAI di Jakarta dan Banten. In: MENANAM BENIH DI LADANG TANDUS: Potret Sistem Produksi Guru Agama Islam di Indonesia. Bunga Rampai, I . CISForm UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, pp. 81-115. ISBN 978-623-90240-0-0

Preview	Image SAMPUL - MENANAM BENIH DI LADANG TANDUS.jpg - Cover Image Download (98kB) | Preview
Preview	Text AWAL - MENANAM BENIH DI LADANG TANDUS-3.pdf - Published Version Download (140kB) | Preview
	Text (MENYAMBUT MUSIM SEMI RADIKALISME Produksi Guru PAI di Jakarta dan Banten) Ahmad Salehudin - MENYAMBUT MUSIM SEMI RADIKALISME Produksi Guru PAI di Jakarta dan Banten.pdf - Published Version Download (2MB)
	Text TENTANG CISFORM.pdf - Published Version Download (1MB)
Preview	Text BUKU FULL.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview

Abstract

Sangat strategis untuk melihat keberadaan PAI UIN Syarif Hidayatullah, PAI UIN SMH Banten, dan PAI UMJ. Ada tiga alasan yang mendasari. Pertama, sebagai pusat produksi calon guru PAI, tentu menjadi sangat menarik untuk melihat bagaimana ketiga prodi tersebut merespons fenomena meningkatnya intoleransi yang terjadi di lingkungan mereka dengan mempersiapkan calon guru agama Islam yang memiliki pengetahuan keislaman yang mendalam. Kedua, calon guru PAI merupakan anak-anak muda yang cukup rentan terpapar intoleransi. Terbukanya akses informasi yang cukup luas memungkinkan mereka tidak saja menyerap pengetahuan agama dari kampus, tetapi juga secara bebas dan mandiri untuk menerima dan mencari, serta menambah pengetahuan agama dari keluasan teknologi informasi. Ketiga, untuk menakar kapasitas calon guru PAI yang secara langsung atau tidak langsung akan mendidik dan melakukan transmisi keislaman di kalangan masyarakat. Peran guru PAI dalam transmisi keislaman tidak saja menjadi transmitter bagi siswa-siswi di sekolah, tetapi juga menjadi pengayom bagi masyarakatnya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item