DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM FEODALISME JAWA (STUDI ATAS CITRA PEREMPUAN PADA NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER)

WIDI ASTUTI, NIM..14540030 (2018) DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM FEODALISME JAWA (STUDI ATAS CITRA PEREMPUAN PADA NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

	Text (DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM FEODALISME JAWA (STUDI ATAS CITRA PEREMPUAN PADA NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER)) 14540030_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text (DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM FEODALISME JAWA (STUDI ATAS CITRA PEREMPUAN PADA NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER)) 14540030_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Novel Gadis Pantai merupakan sebuah novel yang berlatar belakang di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Novel ini ditulis ketika Bangsa Indonesia berada pada sistem feodalisme dan imperialism Barat. Novel Gadis Pantai menjadi saksi sejarah bahwa pada saat itu banyak sekali terjadi diskriminasi terhadap masyarakat Indonesia khususnya perempuan. Hal ini dapat terjadi karena pada masa itu Indonesia khususnya Jawa sangat kental dengan sistem feodalisme yang mana sistem ini merupakan sebuah sistem yang kekuasaannya sepenuhnya berada pada tangan raja atau absolut. Kelas sosial didasarkan pada garis keturunan, sehingga secara garis besar dibagi menjadi dua golongan yakni antara golongan bangsawan/priyayi dengan wong-wong cilik Perbedaan ini yang kemudian menimbulkan permasalahan berupa diskriminasi. Digambarkan di dalam novel tokoh Bendoro sebagai pelaku feodal merupakan sosok yang religius akantetapi ia melakukan diskriminasi terhadap wongwong cilik khususnya terhadap perempuan padahal di dalam agama Islam kedudukan laki-laki dan perempuan setara yang membedakan hanya tingkat keimanannya dan agama Islam benci dengan adanya perbudakan dan diskriminasi pada suatu golongan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Kapitalis Patriaki milik Zillah Eisenstein dan teori diskriminasi milik Mansour Faqih. Zillah mengungkapan bahwa penindasan perempuan terjadi di kelas manapun. Aliran ini mengawinkan analisis patriarki dengan analisis kelas, dengan demikian feminis aliran ini berusaha melakukan kritik terhadap eksploitasi kelas dari sistem kapitalisme secara bersamaan dengan kritik ketidakadilan gender yang mengakibatkan dominasi, subordinasi, dan marginalisasi atas kaum perempuan. Zillah menyatakan bahwa diskriminasi perempuan berasal dari kapitalisme dan budaya patriaki. Bentuk-bentuk diskriminasi disebutkan oleh Mansour Faqih berupa marginalisasi, subordinasi, violence, stereotipe dan double burden. Penelitian ini menggunakan metode analisis data pendekatan sosiologi sastra yakni dengan meneliti berupa kalimat-kalimat, ucapan-ucapan dan dialog-dialog yang mengandung unsur diskriminasi perempuan pada novel Gadis Pantai. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat nilai-nilai feodalisme dan kapitalisme pada novel Gadis Pantai yakni Pertama, nilai feodal yang berasal dari sistem kebudayaan masyarakat Jawa itu sendiri berupa perhambaan, kekuasaan dan eksploitasi kelas dan kedua, nilai kapitalisme yang berasal dari luar yaitu dari Bangsa Belanda yang memberikan pengaruh pada karakteristik khususnya kepada para bangsawan berupa perilaku, bahasa, dan perilaku. Sistem kapitalisme dan feodalisme ini yang kemudian menciptakan diskriminasi terhadap perempuan. Bentuk-bentuk diskriminasi yang tergambar pada novel Gadis Pantai yakni: marginalisasi, subordinasi, stereotipe, violence dan double burden

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item