TENGKA : ETIKA SOSIAL DALAM MASYARAKAT TRADISIONAL MADURA

HASANI UTSMAN, NIM. 1520511011 (2018) TENGKA : ETIKA SOSIAL DALAM MASYARAKAT TRADISIONAL MADURA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TENGKA : ETIKA SOSIAL DALAM MASYARAKAT TRADISIONAL MADURA)
1520511011_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (TENGKA : ETIKA SOSIAL DALAM MASYARAKAT TRADISIONAL MADURA)
1520511011_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (10MB)

Abstract

Masyarakat Madura kontemporer berada di tengah dua arus utama antara tradisionalitas dan modernitas dalam berbagai bidang. Sistem moral tradisional sebagai kultur masyarakat di banyak tempat perlahan mulai dilupakan dan terbengkalai karena semakin membaiknya infrastruktur dalam mendukung pembangunan fisik, disusul kesadaran masyarakat akan hukum yang juga semakin baik hingga pergaulan yang semakin pluralistik, termasuk di Madura. Pengembangan etika dengan latar belakang etnisitas sebagai orientasi bagi masyarakat itu sendiri di tengah globalisasi yang berdampak tidak selalu baik. Laporan penelitian kemaduraan terkonsentrasi pada implikasi sosial yang berujung kekerasan sedangkan etika sosial mereka tidak banyak mendapatkan perhatian, kondisi demikian karena masyarakat Madura yang tidak percaya pada upaya teoritisasi sistem moral mereka seperti terhadap tengka dengan beranggapan bahwa tengka hanya ada di ruang-ruang praktik, menjadi penting untuk mengetahui makna tengka secara kultural dan praktiknya dalam ruang-ruang lingkup sosial, menganalisis ragam faktor yang berpengaruh terhadap ketahanannya di tengah kokohnya Islam yang mengandung dimensi moral tersendiri sebagai agama yang dianut mayoritas masyarakat Madura. Penelitian ini merupakan riset lapangan, ditulis secara kualitatif berdasarkan pengamatan, partisipasi dan interaksi peneliti dengan masyarakat, etnografi digunakan untuk memperoleh sudut pandang pelaku tengka hingga melahirkan deskripsi, hasil wawancara menjadi data primier sedangkan data sekunder dari tradisi kepustakaan yang mendukung dalam membuat konsepsi-konsepsi tengka dan analisis-analisis kualitatif. Teori dan hukum-hukum determinisme Ibnu Khaldun dipakai untuk menjelaskan hubungan antara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku manusia dan masyarakat, menurut Ibnu Khaldun, iklim, lingkungan dan agama merupakan faktor-faktor determinan terhadap akhlak manusia, tiga hukum determinisme yaitu hukum kausalitas, peniruan, dan hukum perbedaan diterapkan dalam analisis-analisis historis ketahanan tengka dalam masyarakat Madura. Tengka mengandung banyak interpretasi yang disebabkan oleh adanya perbedaan pelapisan sosial-keagamaan dalam masyarakat Madura, dimaknai sebagai tertib sosial, segala keutamaan, sebatas tata krama hingga mutlak tanggung jawab. Dalam praktiknya di berbagai bidang mengedepankan beberapa prinsip dan norma yang dipengaruhi oleh ragam faktor determinan yaitu maskulinitas, hormat, legal-formal legal-kultural, rukun, selaras dengan alam dan makhluk gaib. Tengka bertahan sebagai sistem moral karena merupakan akibat dari keislaman masyarakat Madura yang formalistik, norma-norma tengka meniru dari tradisi-budaya Jawa yang superior, tengka kemudian ditegaskan sebagai bagian dari identitas kemaduraan. Kontribusi paling penting dari penelitian ini adalah meyakinkan masyarakat Madura bahwa sistem moral mereka mungkin untuk diteorisasikan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Suhadi Cholil M.A.,
Uncontrolled Keywords: Madura; Etika Sosial; Tengka; Etnografi; Masyarakat Tradisional.
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 12 Mar 2019 13:21
Last Modified: 12 Mar 2019 13:21
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33752

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum