SENI RUPA DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik)

UMI HANIFA, NIM. 13530108 (2018) SENI RUPA DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SENI RUPA DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik))
13530108_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (SENI RUPA DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik))
13530108_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Selama ini pengetahuan mengenai seni, khususnya seni rupa, hanya dikenal kalangan seniman atau akademisi seni saja. Masyarakat umum terbilang pasif. Mereka hanya sekedar menjadi penikmat tanpa benar-benar memahami makna dari seni itu sendiri. Kurangnya pemahaman mengenai seni menyebabkan eksplorasi dan perkembangan seni menjadi tidak maksimal. Ditambah adanya doktrin yang menegaskan larangan membuat karya seni dengan obyek makhluk bernyawa dalam Islam. Walaupun menjadi rintangan tersendiri bagi para seniman untuk membuat karya figuratif dan naturalis, doktrin ini sebenarnya mendongkrak inovasi baru dikalangan seniman Muslim. Para seniman ini kemudian mengeksplor seni dengan corak lain, seperti mengolah bentuk-bentuk geometri dan tumbuh-tubuhan jalar yang menjadi ciri khas dari seni Islam. Dalam al-Quran tidak ditemukan penjelasan mengenai seni rupa yang dikuak secara gamblang. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh seni rupa yang belum benar-benar eksis dikalangan masyarakat Arab saat al-Qur’an pertama kali diturunkan. Benda seni seperti patung, pada masa itu belum dikenal sebagai bagian dari karya seni. Masyarakat mengenal patung sebagai berhala dan menjadikannya obyek penyembahan. Kondisi ini merupakan salah satu yang melatarbelakangi adanya doktrin larangan membuat karya seni (terutama patung dan lukisan) dengan obyek makhluk bernyawa. Al-Qur’an juga sering kali memberi ancaman dalam ayat-ayat yang berkaitan dengan berhala. Akan tetapi, ancaman ini tidak terdapat pada ayat-ayat seni rupa yang tidak ada kaitannya dengan pemberhalaan, seperti patung-patung pada istana Nabi Sulaiman atau patung burung dari tanah buatan Nabi Isa yang bersih dari kesan negatif. Oleh karenanya, kajian kritis dan mendalam terkait tema seni rupa dirasa penting untuk dibahas, guna mengetahui bagaimana sebenarnya seni rupa diposisikan oleh al-Qur’an.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin M.A.,
Uncontrolled Keywords: Kesenian, al-Qur'an
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 14 Mar 2019 10:27
Last Modified: 14 Mar 2019 10:27
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33834

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum