RESEPSI ESTETIS TERHADAP AL-QUR’AN DALAM TRADISI TAHLILAN MASYARAKAT LOMBOK (STUDI KASUS DI DESA MERTAK TOMBOK, PRAYA, LOMBOK TENGAH, NTB)

SUDARIYAH, STHI, NIM. 1620010001 (2018) RESEPSI ESTETIS TERHADAP AL-QUR’AN DALAM TRADISI TAHLILAN MASYARAKAT LOMBOK (STUDI KASUS DI DESA MERTAK TOMBOK, PRAYA, LOMBOK TENGAH, NTB). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (RESEPSI ESTETIS TERHADAP AL-QUR’AN DALAM TRADISI TAHLILAN MASYARAKAT LOMBOK (STUDI KASUS DI DESA MERTAK TOMBOK, PRAYA, LOMBOK TENGAH, NTB))
1620010001_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (RESEPSI ESTETIS TERHADAP AL-QUR’AN DALAM TRADISI TAHLILAN MASYARAKAT LOMBOK (STUDI KASUS DI DESA MERTAK TOMBOK, PRAYA, LOMBOK TENGAH, NTB))
1620010001_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (10MB)

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian tentang tradisi haflah al-Qur’an dalam ritual tahlilan masyarakat Mertak Tombok. Adanya penyatuan tradisi haflah al-Qur’an menjadi bagian dari ritual tahlilan tidak bisa lepas dari dua aspek, yakni adanya ketertarikan masyarakat Mertak Tombok terhadap seni dan upaya tuan guru dalam mengemas tradisi haflah al-Qur’an dalam bentuk Qasidah (Qur’an, seni dan dakwah). Fenomena resepsi masyarakat seperti ini menjadi kekhasan tersendiri bagi masyarakat Mertak Tombok dalam melaksanakan tradisi tahlilan. Atas dasar itulah penelitian ini dilakukan dengan menspesifikan kajian dengan dua rumusan masalah, yakni pertama, Bagaimana bentuk resepsi estetis terhadap al-Qur’an dalam tradisi tahlilan masyarakat Mertak Tombok?. Kedua, Apa makna resepsi estetis terhadap al-Qur’an dalam tradisi tahlilan masyarakat Mertak Tombok? Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, penulis menggunakan pendekatan fenomenologi agama dan arah penelitian ini lebih bersifat deskriptif-analitik dengan menggunakan instrumen analisis baik studi kepustakaan maupun dari hasil observasi dan wawancara mendalam terhadap informan. Hasil penelitian dari kajian ini adalah Pertama, bahwa prosesi haflah al- Qur’an dalam ritual tahlilan masyarakat Mertak Tombok telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat. Keberadaan tradisi ini telah membuat warna baru dalam kehidupan bermasyarakat yang lebih baik dengan tetap menjunjung asas kebersamaan atau gotong royong dalam semua aspek ritual sosial keagamaan. Adanya perubahan tersebut tentu tidak lepas seluruh rangkaian tradisi haflah al- Qur’an dalam ritual tahlilan terutama pada aspek interaksi para qari dengan al- Qur’an yang melahirkan makna ‘baru’ bagi qari yang kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik oleh sang qari maupun masyarakat. Adapun makna baru yang diperoleh bagi qari berdasarkan ayat al-Qur’an yang dibaca, yakni QS. 67: 1-5 memuat tentang doa agar si mayat diterima segala amal ibadahnya dan bagi yang masih hidup agar senantiasa berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan sebelum ajal datang. QS. 2: 153-157 mengandung tentang memperbaiki salat agar kita lebih siap menghadapi berbagai macam cobaan hidup. QS. 17: 23-27 mengandung ajaran agar tidak bermegah-megahan atau boros dalam seluruh aspek kehidupan terutama pada saat pelaksanaan tahlilan. QS. 6: 160-163 memuat pesan agar senantiasa melakukan kebaikan, karena setiap kebaikan yang dilakukan akan dibalas sepuluh kali lipat. Begitu juga ketika al- Qur’an dibacakan kepada orang yang sudah meninggal dunia. Kedua, adapun makna di balik pelaksanaan tradisi ini ada tiga macam berdasarkan teori Sosiologi Pengetahuan karya Karl Manheim, yakni makna objektif bahwa tradisi ini harus dijaga dan dilestarikan agar tetap hidup dalam masyarakat. Sedangkan makna ekspresif yakni sebagai ajang berlatih, syiar Islam, menjalankan tradisi dan menambah wawasan keagamaan. selanjutnya makna dokumenternya adalah bahwa penggunaan haflah al-Qur’an sebagai medium permohonan keselamatan bagi keluarga yang telah meninggal dunia maupun yang masih hidup tidak bisa lepas dari ketertarikan masyarakat Mertak Tombok dalam semua bidang seni keagamaan termasuk seni tilawah al-Qur’an. Dengan begitu, tujuan akhir dari tradisi ini adalah membentuk masyarakat masyarakat Qur’ani.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Ahmad Rafiq, M.A, Ph. D.,
Uncontrolled Keywords: RESEPSI ESTETIS TERHADAP AL-QUR’AN
Subjects: Komunikasi Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 22 Mar 2019 11:35
Last Modified: 22 Mar 2019 11:35
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34048

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum