MARYAM DALAM TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA (STUDI ANALISIS GENDER)

CHAMIDA MARDIYANTI, NIM. 11530105 (2018) MARYAM DALAM TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA (STUDI ANALISIS GENDER). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MARYAM DALAM TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA (STUDI ANALISIS GENDER))
11530105_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (36MB) | Preview
[img] Text (MARYAM DALAM TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA (STUDI ANALISIS GENDER))
11530105_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Maryam adalah satu-satunya figur perempuan di dalam al-Qur’an yang namanya disebut secara eksplisit dan satu-satunya yang memiliki kisahnya sendiri. Namun menurut Hosn Abboud, kisah Maryam dalam sejarahnya selalu termarjinalkan dan hanya dilihat dan diakui sebagai kisah tentang kelahiran Isa. Meskipun sudah banyak kajian tentang Maryam di dalam al-Qur’an tetapi menurut Amina Wadud penafsiran tentang tokoh perempuan di dalam al-Qur’an seringkali tidak disertai visi perempuan dan juga tanpa memusatkan perhatian pada masalah keperempuanan. Oleh karena itu penting untuk mengkaji Maryam dengan perspektif gender. Hamka adalah salah satu ulama modern abad ke-20 yang memiliki perhatian terhadap persoalan kedudukan perempuan di dalam Islam. Mengkaji Maryam dari perspektif Hamka menjadi menarik karena konstruksi pemahaman Hamka atas peran perempuan di dalam Islam dan di dalam al-Qur’an (melalui figur-figur perempuan) sangat menentukan dan berdampak bagi pembentukkan pemahaman keislaman yang egaliter dalam masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berbasis library reasearch dengan menggunakan sumber primer berupa tafsir Al-Azhar dan sumber sekunder berupa kitab tafsir atau buku-buku dan penelitian tentang tema terkait. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencari, mengumpulkan dan menganalisis langsung sumber primer dan sekunder dengan menggunakan metode deskriptifanalitis. Pendekatan yang digunakan adalah historis-sosiologis dengan mengadopsi teori gender. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi penafsiran Hamka tentang Maryam pada aspek genealogis tidak mengecualikan Maryam sebagai bagian dari orang-orang yang dipilih Allah dari garis keturunan Imran yang memperoleh anugerah berupa risalat dan nubuwat. Bagi Hamka kesucian Maryam terletak pada kemampuan menjaga keperawanannya. Hamka tidak mengaitkan kesucian atau virginitas dengan mitos tentang tubuh perempuan yang dianggap kotor atau najis. Selain itu, bagi Hamka Maryam adalah figur yang memiliki kemuliaan yang tinggi dan tidak dimiliki oleh perempuan lain di alam. Status Maryam sebagai perempuan suci yang mendapatkan wahyu dari Allah untuk melahirkan Isa menempatkannya pada posisi seorang nabiyah. Konstruksi ini dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan kulturnya. Selain itu, penafsiran Hamka atas historisitas Maryam yang tidak banyak mendiskusikan kisah-kisah historiografi dan persoalan doktriner membuat Hamka lebih menaruh banyak perhatian pada aspek keteladanan dan kemuliaan Maryam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum, M.A.
Uncontrolled Keywords: Maryam, tafsir Al-Azhar, gender, historisitas.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 10 Apr 2019 14:42
Last Modified: 10 Apr 2019 14:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34481

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum