FATWA HUKUM MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW. MENURUT MUHAMMAD IBN SHALIH ALUTSAIMIN DAN MUHAMMAD IBN‘ALAWY AL-MALIKI

HUDALLOH, NIM. 14360075 (2019) FATWA HUKUM MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW. MENURUT MUHAMMAD IBN SHALIH ALUTSAIMIN DAN MUHAMMAD IBN‘ALAWY AL-MALIKI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (FATWA HUKUM MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW. MENURUT MUHAMMAD IBN SHALIH ALUTSAIMIN DAN MUHAMMAD IBN‘ALAWY AL-MALIKI)
14360075_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (10MB) | Preview
[img] Text (FATWA HUKUM MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW. MENURUT MUHAMMAD IBN SHALIH ALUTSAIMIN DAN MUHAMMAD IBN‘ALAWY AL-MALIKI)
14360075_BAB-II_SAMPAI_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Perayaan maulid Nabi Muhammad merupakan salah satu bentuk ekspresi kebahagiaan dan rasa hormat umat Islam terhadap hari kelahirannya. Perayaan tersebut barulah muncul jauh setelah Nabi Muhammad saw. wafat. Uniknya, terdapat tradisi peringatan maulid Nabi namun Nabi Muhammad sendiri tidak pernah melakukan perayaan hari kelahirannya sendiri. Selain itu, terdapat pula simpang siur informasi mengenai kapan kelahiran Nabi Muhammad secara jelas. Dari persoalan tersebut, muncul lah pro-kontra di tengah perdebatan Ulama di dunia mengenai perayaan maulid Nabi Muhammad saw. Skripsi akhir ini bertujuan untuk menganalisa 3 hal di dalam fatwa Muhammad ibn Solih al-Utsaimin dan Muhammad Alawy al-Maliki terkait boleh-tidaknya merayakan maulid Nabi Muhammad saw. yakni: 1) sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat, 2) istinbat hukum, dan 3) sisi persamaan dan perbedaan. Adapun jenis penelitian ini berbasis studi pustaka. Sedangkan sifat penelitian ini merupakan deskriptif-komparatif, yakni jenis penelitian yang pemarapannya dengan cara menjelaskan secara detail kedua tokoh di atas, lalu membandingkannya. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) tidak adanya dalil yang spesifik mengenai kasus maulid Nabi saw., sehingga terjadi perbedaan fatwa antara al-Utsaimin yang cenderung mengharamkan, sedangkan Maliki memperbolehkan, 2) metode istinbat hukum al- Utsaimin adalah bayani, sedangkan Maliki adalah istislahy, 3) al-Utsaimin menganggap perayaan maulid Nabi saw. sebagai syariat baru, sedangkan Maliki menganggap perayaan maulid Nabi saw. sebagai tradisi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: FUAD MUSTAFID, S. Ag, M. Ag.
Uncontrolled Keywords: Maulid Nabi Muhammad, Muhamamd Ibn Sahlih al- Utsaimin, Muhammad ibn Alawy al-Maliki, Istinbat Hukum
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Islam (S-1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 16 Apr 2019 08:58
Last Modified: 16 Apr 2019 08:58
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34627

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum