DILEMA REMAJA BERPENDIDIKAN RENDAH DI TENGAH MASYARAKAT TRANSISI MADURA DESA BADUR

Ach. Ainun Najib, NIM. 14540031 (2019) DILEMA REMAJA BERPENDIDIKAN RENDAH DI TENGAH MASYARAKAT TRANSISI MADURA DESA BADUR. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DILEMA REMAJA BERPENDIDIKAN RENDAH DI TENGAH MASYARAKAT TRANSISI MADURA DESA BADUR)
14540031_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (10MB) | Preview
[img] Text (DILEMA REMAJA BERPENDIDIKAN RENDAH DI TENGAH MASYARAKAT TRANSISI MADURA DESA BADUR)
14540031_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

Perubahan sosial terus menjadi sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat desa ataupun kota. Masyarakat sederhana yang sudah berubah ke masyarakat modern menuntut perubahan sosial dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Pendidikan tinggi merupakan sesuatu yang penting bagi masyarakat modern. Sebab di masyarakat modern dengan sistem kerja industrialisasi, mensyaratkan seseorang memiliki keterampilan khusus sehingga seseorang harus menempuh pendidikan sampai tingkat tinggi. Sementara realita yang terjadi di masyarakat Madura Desa Badur banyak ditemukan masyarakat berpendidikan rendah termasuk remaja. Pendidikan rendah remaja menjadi sebuah ancaman terjadinya ketidak-seimbangan sosial karena remaja di masyarakat merupakan generasi penerus masa depan. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat terhadap pendidikan (pendidikan formal) sebagai modal sosial dan apa dampak pendidikan rendah pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (penelitian lapangan/field research). Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi-partisipan aktif, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan adalah struktural fungsional Talcott Parsons. Ada empat fungsi penting menurut Parsont, yaitu AGIL (adaptation, goal, integration, latency). Fungsi sendiri adalah kumpulan kegiatan yang ditunjukkan ke arah pemenuhan kebutuhan tertentu atau kebutuhan sistem. Pendekatan penulis dalam penelitian ini menggunakan etnometodologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada dua pandangan di masyarakat Badur tentang pendidikan formal (sekolah), sebagian besar masyarakat sudah menganggap pendidikan formal sesuatu yang penting, diantaranya, untuk memperoleh pekerjaan, menjadi orang yang berilmu, berpengetahuan dan berwawasan luas serta menjadi orang yang berbakti kepada agama, negara dan bangsa. Sebagian lain masyarakat masih memandang adanya dikotomi ilmu pengetahuan. Tidak memahami pentingnya sekolah minimal 12 tahun belajar dan menyelesaikan pendidikan sampai tingkat perguruan tinggi, 2) pendidikan rendah pada remaja menyebabkan dampak buruk di masyarakat, seperti kurang kreatif dan inovatifnya remaja, sulitnya remaja untuk masuk di lembaga-lembaga formal masyarakat, pergaulan yang tidak sehat (pergaulan bebas) dan menyebabkan rendahnya kualitas SDM Desa Badur. 3) pendidikan rendah remaja dalam struktur sosial masyarakat berdasarkan hasil analisis struktural fungsional menyebakan adanya disfungsi pada masyarakat, sebab remaja merupakan generasi penerus kehidupan masyarakat, yang seharusnya bisa menjalankan peran dan fungsi sosial, sehingga kehidupan di masayarakat terus berjalan stabil. Pendidikan rendah pada remaja menunjukkan bahwa masyarakat Badur tidak melakukan latency dengan baik dalam menpersiapkan generasi di masyarakat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Nurus Sa’adah, S.Psi., M.Si., Psi
Uncontrolled Keywords: Pendidikan formal, AGIL
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 30 Apr 2019 15:11
Last Modified: 30 Apr 2019 15:11
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34906

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum