KISAH NABI SULAIMAN A.S DALAM AL QUR’AN (ANALISIS STILISTIKA)

AZALIA MUTAMMIMATUL KHUSNA, NIM. 1620510005 (2019) KISAH NABI SULAIMAN A.S DALAM AL QUR’AN (ANALISIS STILISTIKA). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KISAH NABI SULAIMAN A.S DALAM AL QUR’AN (ANALISIS STILISTIKA))
1620510005_BAB 1_BAB_TERAKHIR_DAFTAR_PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KISAH NABI SULAIMAN A.S DALAM AL QUR’AN (ANALISIS STILISTIKA))
1620510005_BAB_II_S.D_SEBELUM_BAB_TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Dalam sebuah kepemimpinan, seseorang dituntut untuk memperdulikan keadaan anggota-anggotanya, menginspeksi dan memberikan arahan untuk berlaku adil dan bertanggungjawab atas apa yang dipercayakan kepada mereka. Nabi Sulaiman telah mencontohkan bagaimana bersikap dan bertindak sebagai seorang Raja yang pandai bersyukur, mampu dan kompeten dalam memimpin sebuah negara sehingga semua rakyatnya beriman kepada Allah swt serta mentaati-Nya. Kisah yang paling banyak diceritakan dan diketahui dalam kehidupan Nabi Sulaiman adalah tentang kekayaan dan kemampuannya untuk berkomunikasi dengan hewan dan jin serta mengendalikan mereka atas izin Allah SWT. Dalam hal ini, analisis kisah merupakan kajian kebahasaan, termasuk didalamnya kajian stilistika. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif-kualitatif yang mengungkap apa adanya tentang unsur kesusastraan yang terdapat dalam kisah Nabi Sulaiman a.s. Tujuan dari analisis kisah Nabi Sulaiman a.s adalah untuk mengungkap lima unsur dalam stilistika yaitu fonologi, morfologi, semantik, sintaksis dan imagery dengan nuansa atau efek yang ditimbulkannya, serta gaya alur pemaparan kisahnya. Adapun hasil yang diperoleh adalah dari aspek fonologi, bunyi yang muncul pada ayat-ayat yang mengisahkan tentang Nabi Sulaiman a.s adalah konsonan plosif/ Ṣawāmit al infijāriyyah, yaitu huruf ba’ dan qof, konsonan nasal/ Ṣawāmit anfiyah, yaitu huruf mim dan nun, dan konsonan getar/ Ṣawāmit mukarroroh, yaitu ro’. Al-Nabr atau aksen yang digunakan adalah ketika pengucapan wawu yang bertasydid didahului harakat fatḥah, sedangkan tempo yang digunakan pada ayat-ayat tersebut adalah tempo pelan, yang berfungsi mempengaruhi keterlibatan orang yang mendengar ayat ini agar hanyut kedalam keindahan teks yang dibacakan. Pada aspek Morfologi, ada Ikhtiyār al- Ṣighah atau pemilihan bentuk kata. Adapun bentuk kata yang akan dibahas pada analisis ini adalah bentuk-bentuk kata kerja, yaitu mȃḍi, muḍȃri’ dan amr dan juga ada penggunaan ism, yaitu nakirah, ma’rifah dan iḍȃfah. Selain itu, dalam pembahasan ini juga ada perpindahan satu bentuk kata ke bentuk kata yang lain dalam konteks yang sama, atau disebut juga Al-‘Udūl bi al-Ṣīgah ‘an al-Aṣl al- Siyāqi. Pada aspek Sintaksis terdapat repetisi (pengulangan) baik dalam ranah kata, kalimat atau pengulangan kisah dan rahasia dari penggunaan struktur kalimat tertentu. Pada aspek Semantik, yang dibahas adalah tarȃduf (sinonim), taḍāddu (antonim) dan musytarak lafdzi (polisemi). Pada aspek Imagery, terdapat tasybih dan majaz. Alur yang terlihat dalam pemaparan kisah Nabi Sulaiman adalah alur maju yang menjelaskan secara berurutan kejadian-kejadian penting yang terdapat dalam kisah tersebut. Metode yang terdapat dalam penggambaran kisah Nabi Sulaiman a.s adalah metode dramatik. Kata kunci: stilistika, kisah, Nabi Sulaiman a.s, gaya bahasa

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Dr.Syihabuddin Qalyubi, Lc. M.Ag
Uncontrolled Keywords: stilistika, kisah, Nabi Sulaiman a.s, gaya bahasa
Subjects: Bahasa Arab
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 07 May 2019 09:11
Last Modified: 07 May 2019 09:11
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34934

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum