DEWI IZANAMI DAN DEWA IZANAGI DALAM AGAMA SHINTO JEPANG (STUDI SEMIOTIK DALAM FILM NORAGAMI ARAGOTO)

MUFLIKHATUN AFRIANTI, NIM. 14520027 (2018) DEWI IZANAMI DAN DEWA IZANAGI DALAM AGAMA SHINTO JEPANG (STUDI SEMIOTIK DALAM FILM NORAGAMI ARAGOTO). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

Preview	Text (DEWI IZANAMI DAN DEWA IZANAGI DALAM AGAMA SHINTO JEPANG (STUDI SEMIOTIK DALAM FILM NORAGAMI ARAGOTO)) 14520027__BAB I_ V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (DEWI IZANAMI DAN DEWA IZANAGI DALAM AGAMA SHINTO JEPANG (STUDI SEMIOTIK DALAM FILM NORAGAMI ARAGOTO)) 14520027_ BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji mitologi Dewi Izanami dan Dewa Izanagi dalam agama Shinto Jepang serta representasi Dewi Izanami dan Dewa Izanagi dalam film Noragami Aragoto. Film ini merupakan karya Adachitoka dengan disutradarai Kotaro Tamura. Kajian ini penting sebab kisah Dewi Izanami dan Dewa Izanagi jarang di angkat dalam literatur ilmiah modern walaupun telah tertera dalam beberapa anime di Jepang. Pembahasan serta problematika Dewi Izanami dan Dewa Izanagi lebih banyak tertera dalam film Noragami Aragoto episode 8-13. Data penelitian dikumpulkan melalui dokumentasi pada kitab Kojiki dan Nihonsoki serta capture adegan film Noragami Aragoto. Kemudian dianalisis dengan menggunakan teori sinematografi bahasa Cristian Metz, fenomenologi Mariasusai Dhavamony dan sakralitas Rudolf Otto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, berdasarkan perspektif fenomenologi Mariasusai Dhavamony dan Rudolf Otto mengenai sakralitas, Dewi Izanami dan Dewa Izanagi dalam mitologi agama Shinto Jepang merupakan leluhur Ibu dan Ayah dari para Dewa dan mahluk-mahluk ilahi serta berperan aktif dalam penciptaan pulau-pulau di Jepang beserta isinya. Kedua, dalam film Noragami Aragoto perspektif cinematographic language Cristian Metz, Dewi Izanami dan Dewa Izanagi direpresentasikan sebagai misteri Ayah dan Ibu dari Dewa Ebisu (Hiruko) dan Dewa Yaboku (Awashima atau Aha) dengan latar belakang kehidupan yang jauh berbeda satu sama lain. Kata kunci: mitologi, Shinto, Izanami, Izanagi, fenomenologi, sinematografi, dan sakral.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item