BIOGRAFI K.H. ABDUL QADIR BIN SYEKH IBRAHIM DI JAMBI TAHUN 1914 M -1970 M

WIKA NURMAYSYAH PUTRI, NIM. 15120090 (2019) BIOGRAFI K.H. ABDUL QADIR BIN SYEKH IBRAHIM DI JAMBI TAHUN 1914 M -1970 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (BIOGRAFI K.H. ABDUL QADIR BIN SYEKH IBRAHIM DI JAMBI TAHUN 1914 M -1970 M)
15120090_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (BIOGRAFI K.H. ABDUL QADIR BIN SYEKH IBRAHIM DI JAMBI TAHUN 1914 M -1970 M)
15120090_BAB-II_SAMPAI_BAB-IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (836kB)

Abstract

K.H. Abdul Qodir merupakan pendiri Pondok Pesantren As‟ad di Jambi, ia senantiasa berusaha untuk memperbaiki keadaan sosial masyarakat di bidang pendidikan, dan sosial keagamaan. Pada tahun 1969 M pertama kali didirikannya Madrasah Diniyah bagi kaum perempuan di kompleks Pondok Pesantren As‟ad. K.H. Abdul Qodir juga termasuk ulama yang produktif dalam menulis kitab, namun hanya dua kitab saja yang masih dapat ditemukan saat ini yaitu kitab Mughnil al-‘Awâm dan Riadh al-Shibyan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan biografis dan sosiologis, yaitu pendekatan yang berusaha memahami dan mendalami kepribadian tokoh berdasarkan latar belakang lingkungan sosial kultural tempat tokoh tersebut lahir dan tumbuh dewasa serta memahami kondisi yang di hadapi oleh masyarakat pada tahun 1914 M-1970 M. Untuk mempermudah penelitian ini, penulis menggunakan teori peranan sosial yang dikemukakan oleh Erving Goffman. Penelitian ini mengungkap sejarah perjalanan hidup K.H. Abdul Qodir sejak lahir hingga wafat, sehingga dalam penulisannya, penulis menggunakan metode penelitian sejarah. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa K.H. Abdul Qodir berperan merubah paradigma pemikiran masyarakat dalam memahami suatu persoalan agama dan sosial. Kehidupan masyarakat Jambi lebih teratur dan masyarakat menjadikan pendidikan sebagai suatu kebutuhan. Pondok Pesantren dijadikan sebagai wadah pendidikan dalam membina umat, sehingga muncul hukum timbal balik antara pesantren dan warga masyarakat. K.H. Abdul Qodir juga berperan sebagai pelopor perubahan sistem pendidikan pesantren. Selain itu, ia berperan sebagai pemersatu hubungan antara pondok dan masyarakat. Kegiatan masyarakat masih dilakukan pengajian bapak-bapak pada malam Jum‟at di Langgar Putih, ibu-ibu mengaji di masjid Kampung Tengah atau Langgar Putih pada malam Selasa dan malam Sabtu dengan materi masalah ibadah seperti sholat, puasa, zakat, haji, dan masalah keluarga, dan para santri masih datang ke rumah guru pada malam hari untuk belajar Fiqh, Irsyadul Ibad, Riyadus al-Sholihin dan sebagainya. Di tengah kesibukannya mengasuh pesantren, K.H. Abdul Qodir masih menyempatkan diri aktif di masyarakat, dan jabatan yang pernah diduduki adalah: Ketua Syuriah NU kecamatan Danau Teluk, anggota Syuriah NU Wilayah Jambi, ketua Majelis Syuro Wal Fatwa” se-Sumatera Tengah tahun 1955-1956, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jambi tahun 1957 sampai 1970.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Syamsul Arifin,S.Ag.,M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Biografi, K.H. Abdul Qodir, Pondok Pesantren As’ad, Jambi.
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 18 Dec 2019 11:23
Last Modified: 18 Dec 2019 11:23
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35082

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum