KEDUDUKAN PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM MENURUT YUSUF AL-QARDHAWY

Muhammad Sakinul Wadi - NIM: 01370680, (2010) KEDUDUKAN PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM MENURUT YUSUF AL-QARDHAWY. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (KEDUDUKAN PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM MENURUT YUSUF AL-QARDHAWY)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (850kB) | Preview
[img] Text (KEDUDUKAN PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM MENURUT YUSUF AL-QARDHAWY)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (291kB)

Abstract

Pemilihan umum seyogyanya menjadi sarana untuk menciptakan sistem dan budaya politik yang demokratis, sehingga dapat tercipta suasana politik yang kondusif bagi pembentukan masyarakat yang adil dan makmur. Namun dalam penyelenggaraannya, tidak terkecuali di negara-negara muslim, pemilu diwarnai berbagai penyimpangan dan konflik antar elemen bangsa, dan ironisnya mengalahkan nilai-nilai kehidupan keberagamaan. Jelas sekali bahwa tujuan politik telah mengalahkan tujuan-tujuan yang lebih mendasar dari sebuah kehidupan beragama. Hal ini disebabkan oleh pandangan dikotomis masyarakat terutama umat Islam sebagai pemilih, antara pemilu sebagai sebuah mekanisme demokrasi dengan prinsip-prinsip kehidupan Islam. Oleh karena itu, perlu dicari penjelasan yang mendalam dan tegas terutama dari pandangan para ulama tentang pemilu ini. Yusuf al-Qardhawy adalah seorang ulama yang telah mencurahkan begitu banyak perhatian khususnya menyangkut sistem politik Islam dan memiliki latar belakang empirik dan akademik dalam memperjuangkan Islam di kancah politik. Bagaimana sebenarnya kedudukan pemilih menurut Yusuf al-Qardhawy? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas,penyusun memulai dengan melakukan pengumpulan data-data yang terkait dengan variabel yang ada dalam rumusan masalah tersebut, yaitu pandangan Yusuf al-Qardhawy tentang pemilu, serta hal-hal yang mendasari dan menjadi bagian dari variabel tersebut. Tahap berikutnya, penyusun melakukan deskripsi dan analisis (deduktif) terhadap data-data tersebut secara mendalam untuk mengetahui bagaimana kedudukan pemilih dalam pemilu menurut Yusuf al-Qardhawy, dengan menggunakan pendekatan normatif dan empiris. Pandangan Yusuf al-Qardhawy bahwa kedudukan pemilih adalah sebagai saksi, sesuai dengan prinsip-prinsip siyasah syar'iyyah, sebab dengan kedudukan tersebut pemilih akan memiliki pertimbangan yang objektif sesuai dengan tuntunan syari'ah serta akan bertanggungjawab dalam memberikan suara, sehingga pemilu benar-benar dapat diharapkan sebagai sarana untuk menciptakan kemaslahatan. Yusuf al- ardhawy adalah tokoh yang berpandangan moderat, tidak terkecuali dalam masalah politik, termasuk pandangannya tentang kedudukan pemilih dalam pemilu di atas. Sikap moderat ini tidak terlepas dari keterlibatannya dalam pergerakan dakwah Ikhwanul Muslimin, serta aktivitasnya di dunia akademik dan sosial lainnya. Latar belakang tersebut mengantarkan Yusuf al-Qardhawy menjadi tokoh yang memiliki wawasan luas dengan pandangan-pandangannya yang sarat dengan pertimbangan normatif dan empiris.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : 1. HM. Nur, S.Ag. M.Ag. 2. Drs. Ocktoberrinsyah, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Kedudukan Pemilihan Umum, Yusuf Al-Qardhwy
Subjects: Politik Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 27 Aug 2012 16:41
Last Modified: 22 Apr 2016 14:09
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3529

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum