DOMINASI PEREMPUAN DALAM SISTEM KEKERABATAN BILATERAL (Studi Kasus Di Kabupaten Pemalang)

Akmal Maulid Al Nashr, S.H., NIM. 1620311021 (2018) DOMINASI PEREMPUAN DALAM SISTEM KEKERABATAN BILATERAL (Studi Kasus Di Kabupaten Pemalang). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DOMINASI PEREMPUAN DALAM SISTEM KEKERABATAN BILATERAL (Studi Kasus Di Kabupaten Pemalang))
1620311021_ BABI, V DAN DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (DOMINASI PEREMPUAN DALAM SISTEM KEKERABATAN BILATERAL (Studi Kasus Di Kabupaten Pemalang))
1620311021_BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (477kB)

Abstract

Masyarakat di Jawa pada umumnya menggunakan sistem kekerabatan bilateral yang menggunakan garis keturunan diperhitungkan dari dua pihak, ayah dan ibu. Di mana setiap melangsungkan pernikahan perhitungan dalam keluarga tidak hanya diperhitungkan dari satu pihak saja yang diunggulkan. Pihak yang diunggulkan tersebut adalah dari perempuan sehingga dalam prakteknya perempuan mampu mendominasi atas laki-laki dalam beberapa hal. Adapun dominasi perempuan (isteri) antara lain adalah pertama suami tinggal di tempat isteri, kedua dalam masalah pengambilan keputusan dan yang ke tiga adalah perempuan (isteri) sebagai pemegang keuangan keluarga. Dari latar belakang tersebut pokok permasalah dalam peneltian ini adalah mengapa perempuan di Kabupaten Pemalang mempunyai dominasi dalam pernikahan dan apa dampak dari dominasi perempuan terhadap keluarga?. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan pada kondisi alamiah (natural setting), yang bersifat deskriptif dan menggunakan pendekatan sosiologi. Sedangkan untuk metode pengumpulan data yaitu menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disumpulkan bahwa dominasi perempuan di Kabupaten Pemalang terdapat pada peran orang tua dari perempuan (isteri) dalam hal ini ibu, yang mempertahankan anak perempuannya untuk tetap tinggal bersamanya ataupun di tempat yang dekat dengannya. Doktrin seperti ini terus menerus diwariskan orang tua yang mempunyai anak perempuan sehingga sistem yang tersebut akan semakin kuat dan digunakan secara turun temurun. Dengan adanya hal tersebut berdampak pada kehidupan masyarakat Kabupaten Pemalang pada umunya dan khususnya kepada keluarga yang menggunakannya. Adapun dampak dari hal tersebut adalah kurang maksimalnya peran suami sebagai kepala rumah tangga. Hal ini disebabkan dengat terciptanya kedekatan secara sosial dan biologis antara isteri dan para saudara-saudaranya terutama dengan orang tua istri. Sehingga kecondongan istri untuk patuh kepada suaminya berkurang.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Lindra Darnela, S.Ag., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: vi ABSTRAK Masyarakat di Jawa pada umumnya menggunakan sistem kekerabatan bilateral yang menggunakan garis keturunan diperhitungkan dari dua pihak, ayah dan ibu. Di mana setiap melangsungkan pernikahan perhitungan dalam keluarga tidak hanya diperhitungkan dari satu pihak saja yang diunggulkan. Pihak yang diunggulkan tersebut adalah dari perempuan sehingga dalam prakteknya perempuan mampu mendominasi atas laki-laki dalam beberapa hal. Adapun dominasi perempuan (isteri) antara lain adalah pertama suami tinggal di tempat isteri, kedua dalam masalah pengambilan keputusan dan yang ke tiga adalah perempuan (isteri) sebagai pemegang keuangan keluarga. Dari latar belakang tersebut pokok permasalah dalam peneltian ini adalah mengapa perempuan di Kabupaten Pemalang mempunyai dominasi dalam pernikahan dan apa dampak dari dominasi perempuan terhadap keluarga?. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan pada kondisi alamiah (natural setting), yang bersifat deskriptif dan menggunakan pendekatan sosiologi. Sedangkan untuk metode pengumpulan data yaitu menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disumpulkan bahwa dominasi perempuan di Kabupaten Pemalang terdapat pada peran orang tua dari perempuan (isteri) dalam hal ini ibu, yang mempertahankan anak perempuannya untuk tetap tinggal bersamanya ataupun di tempat yang dekat dengannya. Doktrin seperti ini terus menerus diwariskan orang tua yang mempunyai anak perempuan sehingga sistem yang tersebut akan semakin kuat dan digunakan secara turun temurun. Dengan adanya hal tersebut berdampak pada kehidupan masyarakat Kabupaten Pemalang pada umunya dan khususnya kepada keluarga yang menggunakannya. Adapun dampak dari hal tersebut adalah kurang maksimalnya peran suami sebagai kepala rumah tangga. Hal ini disebabkan dengat terciptanya kedekatan secara sosial dan biologis antara isteri dan para saudara-saudaranya terutama dengan orang tua istri. Sehingga kecondongan istri untuk patuh kepada suaminya berkurang.
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Islam (S-2)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 03 Jul 2019 13:37
Last Modified: 03 Jul 2019 13:37
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35430

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum