LARANGAN NIKAH ADU KALEN PADA MASYARAKAT BANYUSOCO, PLAYEN, GUNUNG KIDUL (TINJAUAN NORMATIF SOSIOLOGIS)

SEPTI MUSLIMAH, NIM. 00350251 (2005) LARANGAN NIKAH ADU KALEN PADA MASYARAKAT BANYUSOCO, PLAYEN, GUNUNG KIDUL (TINJAUAN NORMATIF SOSIOLOGIS). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

Preview	Text (LARANGAN NIKAH ADU KALEN PADA MASYARAKAT BANYUSOCO, PLA YEN, GUNUNG KIDUL (TINJAUAN NORMATIF SOSIOLOGIS)) 00350251_BAB I,V, Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (LARANGAN NIKAH ADU KALEN PADA MASYARAKAT BANYUSOCO, PLA YEN, GUNUNG KIDUL (TINJAUAN NORMATIF SOSIOLOGIS)) 00350251_BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Nikah adu kalen merupakan tradisi pemikahan yang ada di Banyusoco di mana secara geogrfis tempat tinggal calon suami dengan calon isteri dalam satu pedusuna.""l berada diantara dua tempat yang berseberangan yang dipisahkan oleh kaa/en (sungai kecil). Nikah adu kalen merupakan topik yang masih diperdebatan di kalangan masyarakat Banyusoco, Kecamatan Playen, kabupaten Gunung Kidul karena di satu sisi merupakan larangan adat masyarakat Banyusoco yang berlaku turon temurun tidak boleh dilanggar karena adanya asumsi mala petaka yang akan menimpa rumah tangga para pelaku nikah adu lea/en sehingga tidak bisa mewujudkan tujuan pemikahan yang diinginkan, dan di sisi lain terdapat pula beberapa orang yang melanggamya. Dengan demikian penyusun merasa tertarik . mencari faktor-faktor yang mempengaruhi ditaatinya larangan adat tersebut melalui kaca mata sosiologi dan mencari hukumnya dengan perspektif hukum Islam. Masalah pokok lainnya yang ingin diteliti penyusun adalah apakah nikah adu ka/en menimbulkan bencana terhadap kehidupa.~ rumah tangga Dalam memecahkan masalah ini, penyusun menggunakan pendekatan normative sosiologis dalam mencari hokum-hukumnya di dalam al-Qur'an dan hadis serta ijma' ulama, dan menggunakan teori-teori sosiologis dalam melihat realita yang sebenamya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketaatan masyarakat Banyusoco terhadap larangan adat tersebut dan implikasinya jika larangan tetap diabaikan dan menganalisanya dengan metode induktif. Dari hasil penelitian, secara sosiologis temyata praktek nikah adu kalen dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kepatuhan terhadap petuah sesepuh dan adanya anggapan implikasi yang buruk bagi kehidupan rumah tangga para pelaku nikah adu kalen sebagai faktor utama. Dan faktor pendukungnya antara lain faktor letak geografis, agama, pengaruh adat dan budaya, pendidikan, dan faktor ekonomi. Implikasi buruk yang dianggap seba~ai dampak pelan~garan larangan adat tersebut temyata tidak terbukti. Alasan tel)adi penstiwa-penstiwa buruk seperti kematian, kecacatan, penyakit ataupun perselis1han dalam rumah tangga akibat melanggar larangan nikah adu kalen lebih bisa dijelaskan dengan alasan-alasan yang logis dan ilmiah. Larangan nikah adu kalen secara nonnatif tidak sesuai dengan hukum Islam. Kesimpulan tersebut didasarkan pada: pertama, Islam tidak melarang pernikahan berdasarkan arah atau letak tempat tinggal. Kedua, dalam kitab-kitab fiqh dijelaskan dengan rinci tentang bentuk-bentuk pernikahan yang dilarang dlam Islam, yaitu: nikah mut 'ah, muhalli/, ta.fwid, syigar, dan nikah yang kurang dari salah satu rukun dan syaratnya. Ketiga, 'urf atau adat kebiasaan yang dapat dijadikan dalam penetapan hukum hanyalah 'urf yang tidak bertentangan dengan dalil-dalil syara', tidak menghalalkan yang haram maupun sebalkinya dan tidak melarang yang diperbolehkan. Larangan nikah adu ka/en adalah adat yang bertentangan dengan dalil syara'. Skripsi ini dimaksudkan untuk menjembatani antara posisi-posisi tersebut. Dalam membicarakan pokok permasalahan ini dengan perspektif normatif sosiologis.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item