KEADILAN TUHAN TERHADAP PERBUATAN BAIK BAGI NON-MUSLIM DALAM PANDANGAN MURTADHA MUTHAHHARI

Imam Nahrowi, NIM: 01510700 (2007) KEADILAN TUHAN TERHADAP PERBUATAN BAIK BAGI NON-MUSLIM DALAM PANDANGAN MURTADHA MUTHAHHARI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KEADILAN TUHAN TERHADAP PERBUATAN BAIK BAGI NON-MUSLIM DALAM PANDANGAN MURTADHA MUTHAHHARI)
01510700-BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (KEADILAN TUHAN TERHADAP PERBUATAN BAIK BAGI NON-MUSLIM DALAM PANDANGAN MURTADHA MUTHAHHARI)
01510700-BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (22MB)

Abstract

Penelitian ini mengambil judul Keadilan Tuhan terhadap Perbuatan Baik Bagi Non-Muslim dalam Pandangan Muthahhari. Pemilihan judul ini diiatarbelakangi oleh suatu pemikiran bahwa konsep perbuatan baik sela.ma ini masih diasumsikan dengan batasan-batasan ideologis. Padahal sekat-sekat dan batasan-batasan tersebut menimbulkan kerancuan berfikir dan meruntuhkan konsep keadilan yang justru diusung oleh kalangan teolog itu sendiri. Untuk menyederhanakan pembahasan, topik sentral penelitian ini d irumuskan dalam dua pertanyaan pokok, yaitu; 1) Apa arti keadilan Tuhan, menurut pandangan Muthahhari? 2) Bagaimana hubungan keadilan Tuhan dengan perbuatan baik bagi non-muslim menurut Murtadha Muthahhari? Untuk melakukan penelitian ini digunakan pendekatan filosofis dengan metode deskriptif analisis yaitu menggambarkan secara sistematis konsep yang dikemukakan oleh Muthahhari tentang keadilan Tuhan terhadap perbuatan baik non-muslim. Serta menelaah jalan pemikirannya secara utuh dan berkesinambungan, sehingga dapat mengungkap secara jelas konsepnya Muthahhari. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan temuan-temuan sebagai berikut: arti keadilan dalam pandangan Muthahhari adalah memberikan hak bagi yang berhak menerimanya. Dalam memaknai keadilan Tuhan, ia berangkat dari teologi Mu'atzilah dan Asy'ariyah, yaitu· tentang "wajib dan tidaknya Tuhan menunaikan janji dan ancaman-Nya". la mensintesiskan pandangan Mu'tazilah dengan pandangan Asy'ariyah. Di samping itu, Orang nonmuslim yang beriman kepada Tuhan dan hari akhir, beramal baik dengan tujuan mendekatkan diri kepada-Nya, dan hanya tidak beragama Islam, sehingga tidak mengetahui cara-cara hidup yang sesuai dengan ajaran Tuhan, maka kalau d iantara perbuatan-perbuatan baiknya ada yang sesuai dengan ajaran Islam, tentunya perbuatan-perbuatan tersebut akan d iterima. Karena, setiap perbuatan baik itu akan diterima, baik dilakukan oleh muslim maupun non-muslim. Perbuatan tersebut kelak akan diperlihatkan di akhirat, hanya saja ada serangkaian yang cacat. Akibat dari perbuatan yang menentang kebenaran Islam. Jadi, perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak beriman kepada Tuhan dan hari akhir, bahkan menyekutukan-Nya, maka perbuatan baik yang mereka lakukan hanya berguna untuk meringankan siksanya. Atau terkadang akan mengangkat siksa-siksa dari pundak mereka. Dengan demikian, Tuhan tidak hanya melihat perbuatan baik manusia dari lahirnya saja untuk bisa dikatakan baik, melainkan dilihat melalui dua dimensi, yaitu; kebaikan perbuatan itu sendiri sejauh mana berguna bagi masyarakat (ji 'ly), dan kebaikan pelaku dengan setulus hati dan keikhlasan niat semata-semata karena Allah (fa 'ily).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. H. Iskandar Dz.
Uncontrolled Keywords: Keadilan Tuham, Mu'tazilah dan Asyariyah
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 18 Jul 2019 13:11
Last Modified: 18 Jul 2019 13:11
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35861

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum