IDENTIFIKASI AKUIFER AIR TANAH MENGGUNAAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH

Ahmad Ribowo, NIM. 14620022 (2019) IDENTIFIKASI AKUIFER AIR TANAH MENGGUNAAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (IDENTIFIKASI AKUIFER AIR TANAH MENGGUNAAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH)
14620022_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (IDENTIFIKASI AKUIFER AIR TANAH MENGGUNAAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH)
14620022_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Kebutuhan air bagi mahluk hidup harus tetap terjaga ketersediaannya, semua mahluk hidup sangat bergantung pada keberadaan air. Kegiatan eksplorasi air tanah menggunakan geolistrik schlumberger merupakan salah satu upaya awal untuk memenuhi kebutuhan air bagi manusia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai resistivitas bawah permukaan dan lapisan batuan yang berpotensi menyimpan, mengalirkan, dan meresapkan air tanah yang tertekan. Data hasil pengukuran geolistrik schlumberger diproses menggunakan software Progress dan pemodelan 2D dan 3D menggunakan software Rockwork 16. Proses akuisisi data dilakukan dengan panjang kabel arus (AB/2) 400 m pada setiap titik pengukuran yang berjumlah 54 lokasi. Data hasil lapangan diproses menggunakan software Progress yang dianalisis dan diinterpretasikan dengan mencocokkan kondisi subsurface daerah penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan dan interpretasi data daerah penelitian diperoleh bahwa rata-rata kedalaman akuifer tertekan mencapai 99,10 m dan ketebalan akuifer 22,23 m dibawah permukaan. Batupasir merupakan lapisan batuan pembawa dan penyimpan air tanah pada sistem akuifer air tanah dengan nilai resistivitas 16,98 s.d 79,31 Ωm. lapisan akuifer air tanah tertekan (confined aquifer) terletak diantara lapisan yang memiliki nilai resistivitas tinggi (breksi, dan lava) dan atau resistivitas rendah (tuff, dan lempung). Kedalaman dan ketebalan akuifer memiliki nilai yang tidak sama, kondisi ini terjadi karena geomorfologi daerah Merapi yang mempengaruhi sistem akuifer yang terbentuk. Berdasarkan unit-unit geomorfologi daerah gunung Merapi, diketahui bahwa daerah puncak Merapi merupakan zona peresapan dan penyimpanan air hujan. Hasil penelitian sesuai dengan teori air mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah, dalam penelitian ini dari bagian barat ke timur. Kata Kunci: Akuifer, Geolistrik, Resistivitas, Schlumberger.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1.M. Faizal Zakaria, M.T 2. Dr. Thaqibul Fikri Niyartama, S.Si., M.Si
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Akuifer, Geolistrik, Resistivitas, Schlumberger.
Subjects: Fisika
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Fisika (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 04 Mar 2020 08:39
Last Modified: 04 Mar 2020 08:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35912

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum