HADIS-HADIS TENTANG LAISA MINNA MAN LAM YATAGANNA BI AL-QUR'AN (Kajian Ma'anil Hadis)

ARINI MUNJIYATI, NIM. 00530352 (2006) HADIS-HADIS TENTANG LAISA MINNA MAN LAM YATAGANNA BI AL-QUR'AN (Kajian Ma'anil Hadis). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (HADIS-HADIS TENTANG)
00530352_BAB_I_BAB_TERAKHIR_DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (HADIS-HADIS TENTANG)
00530352_BAB_II_S.D_BAB_SEBELUM_TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Pembahasan hadis tentang melagukan al-Qur'an adalah sangat menarik perhatian karena dalam realitanya tidak semua orang bisa melagukan al-Qur'an. Padahal sebagai umat Islam seyogyanya melaksanakan perintah rasulullah SAW.(hadis) tersebut. Banyak hadis yang membahas tentang melagukan al Qur'an. Adapun hadis yang penulis teliti adalah yang matannya berbunyi: Laisa Minna- Man Lam Yataganna bi al-Qur'an .Penulis memilih hadis ini karena secara tekstual hadis ini memberi pemahaman bahwa jika seseorang tidak bisa melagukan al-Qur'an maka dia bukan golongan Rasulullah SAW. Lalu yang menjadi pertanyaan, mengapa hanya karena tidak melagukan al-Qur'an diklaim bukan golongan Rasulullah SAW.? Bukankah inti daripada al-Qur'an adalah mengamalkan ayat-ayat al-Qur'an? Jadi perlu adanya upaya untuk memahami (ma'an al-hadis) yang lebih mendalam terhadap indikator-indikator matan hadis Laisa Minna Man Lam Yataganna bi al-Qur'an. Apakah hadis tersebut dipahami secara tekstual atau kontekstual. Dan bagaimana hadis tersebut diterapkan di Indonesia. Dengan demikian dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pemahaman terhadap hadis-hadis tentang Laisa Minna Man Lam Yataganna bi al-Qur'an 2. Bagaimana kontekstualisasi pemaknaan hadis ini dalam kehidupan saat. ini? Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Abu Dawud, Ad-Darimi, Ibnu Majah dan Ahmad Ibnu Hanbal. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif-analisis karena dalam penelitian ini terdapat banyak data mengenai periwayat, redaksi matan dan beberapa pendapat ulama yang perlu dijelaskan dan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode ma'an al-hadis yaitu metode yang ditawarkan oleh Musahadi HAM yaitu 1. Kritik Historis adalah menentukan validitas dan otentitas hadis dengan menggunakan kaedah kesahihan hadis yang telah ditetapkan para ulama 2. Kritik Eidetis yang meliputi analisis isi, analisis realitas-historis, dan analisis praksis yaitu memproyeksikan konstruk rasional universal atau tujuan moral sosial general yang diperoleh dari proses generalisasi ke dalam realitas kehidupan saat ini. Setelah menganalisa tentang hadis tersebut dapat kami simpulkan bahwa kualitas sanad dan matannya adalah sahih. Dan dari penelitian ini memberi pemahaman bahwa membaguskan suara ketika membaca al-Qur'an adalah sunnah. Tujuan dari membaguskan suara ketika membaca al-Qur'an adalah agar merasuk hati dan menyentuh jiwa orang yang membaca dan mendengamya. Secara umum, bagi masyarakat non-Arab mendengar al-Qur'an yang dibaca dengan merdu tidak langsung dapat merasuk hati dan menyentuh jiwa mereka. Namun demikian diharapkan dengan dibacakannya al-Qur'an dengan suara yang merdu akan membuat orang yang membaca dan mendengamya mengetahui akan keagungan dan keindahan serta kemukjizatan ayat-ayat suci al-Qur'an yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab lain sehingga mereka terdorong untuk mempelajari dan memahaminya serta mengamalkannnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. Indal Abror, M.Ag. - Ahmad Rafiq, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Kajian Ma'anil Hadis
Subjects: Hadis
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 24 Jul 2019 14:00
Last Modified: 24 Jul 2019 14:00
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36029

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum