DEVIASI SOSIAL MASYARAKAT SANTRI DI KOTA BANJAR JAWA BARAT (Studi Kasus Terhadap Perilaku Menyimpang Santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar desa Kujangsari kecamatan Langensari kota Banjar Jawa Barat)

MUH. GHAOS ZAENUR R., NIM: 00540274 (2006) DEVIASI SOSIAL MASYARAKAT SANTRI DI KOTA BANJAR JAWA BARAT (Studi Kasus Terhadap Perilaku Menyimpang Santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar desa Kujangsari kecamatan Langensari kota Banjar Jawa Barat). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (DEVIASI SOSIAL MASYARAKAT SANTRI DI KOTA BANJAR JAWA BARAT (Studi Kasus Terhadap Perilaku Menyimpang Santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar desa Kujangsari kecamatan Langensari kota Banjar Jawa Barat))
00540274_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Accepted Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (DEVIASI SOSIAL MASYARAKAT SANTRI DI KOTA BANJAR JAWA BARAT (Studi Kasus Terhadap Perilaku Menyimpang Santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar desa Kujangsari kecamatan Langensari kota Banjar Jawa Barat))
00540274_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Fenomena sosial yang hampir bisa ditemui di seluruh lapisan masyarakat Indonesia belakangan ini adalah apa yang disebut sebagai kekagetan \>udaya atau dalam bahasanya Toffler disebut sebagai Culture shock. Dimana-mana masyarakat Indonesia sedang tertular penyakit kaget budaya. Perputaran hidup di paruh terakhir abad ini demikian cepat, dan manusia secara apapun tidak mampu mengikuti irama hidup yang super cepat itu. Sebagai akibatnya, kemudian muncul perilaku deviasi sosial yaitu gambaran pola sikap dan tindakan individu atau kelompok yang tidak sesuai denga.1 norma atau nilai sosial yang berlaku di masyarakat akibat proses sosialisasi yang tidak sempuma. Dampak dari cultur shock tidak hanya dirasakan di kalangan masyarakat pada umumnya, akan tetapi kini telah merambah kedalam wilayah pesantren-pesantren yang jika diamati dari luar terlihat tenang dan agamis, ternyata bila diamati lebih tajam, ditemukan fenomena unik, menarik bahkan amoral. Uniknya lagi perilaku yang menyimpang dikatakan sebagai sebuah proses belajar, karena santri belajar di pesantren ingin mencari aJaran kebenaran. Jadi wajar kalau terkadang melakukan penyimpangan. Berkaitan dengan hal itu peneliti tertarik untuk meneliti kasus deviasi sosial yang terjadi di pondok pesantren Miftahul Huda al-Azhar desa kujangsari kecamatan Langensari Kota Banjar Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara non formal dan observasi partisipatif, yaitu penehti secara Jangsung mengamati segala aktivitas bahkan peneliti juga mengikuti seluruh kegiatan di lokasi penelitian. Dengan menggunakan pendekatan sosiologis yaitu dengan menggunakan teori anomie Robert K.Merton akhimya, peneliti menarik suatu kesimpulan bahwa Secara keseluruhan terjadinya deviasi sosial di Pondok Pesantren Miftahul Huda al-Azhar di pengaruhi tiga hal yaitu: Kegagalan proses sosialisasi oleh keluarga terhadap santri,Interaksi sosial yang di pengaruhi oleh imitasi dan sugesti, Tekanan ekonomi keluarga Sedangkan upaya yang dilakukan Pondok Pesantren Miftahul Huda alAzhar dalam manangani kasus deviasi sosial yang terjadi di kalangan santrinya adalah yang pertama, Menerapkan hukuman bagi santri yang melakukan deviasi sosial (Penyimpangan terhadap peraturan pondok pesantren). Kedua, Melakukan pembinaan terhadap santri yang melakukan atau yang belum sebagai tindakan preventif pondok pesantren.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. Subagyo MAg., Ahmad Muttaqin M.Ag., MA
Uncontrolled Keywords: Santri, sosial masyarakat, perilaku
Subjects: Masalah Sosial
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 01 Aug 2019 14:18
Last Modified: 01 Aug 2019 14:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36229

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum