PENAFSIRAN KH. BISYRI MUSTAFA TERHADAP AYAT-AYAT MUTASYABIHAT DALAM TAFSIR AL-IBRIZ

MOHAMAD SHOLIHIN, NIM: 01530754 (2007) PENAFSIRAN KH. BISYRI MUSTAFA TERHADAP AYAT-AYAT MUTASYABIHAT DALAM TAFSIR AL-IBRIZ. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PENAFSIRAN KH. BISYRI MUSTAFA)
01530754_BAB_I_BAB_TERAKHIR_DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PENAFSIRAN KH. BISYRI MUSTAFA)
01530754_BAB_II_S.D_BAB_SEBELUM_TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Dalam kerja penafsiran seorang penafsir akan mendapatkan kompleksitas ayat-ayat al-Qur'an. Dalam rangka memudahkan pemahaman terhadap kompleksitas ini para ulama' membelah ayat-ayat al-Qur'an menjadi dua bagian, yaitu ayat-ayat ayat-ayat muhkamat dan ayat-ayat mutasyabihat. Ayat ini membutuhkan telaah yang panjang karena cenderung menelorkan makna tak tunggal. Seorang penafsir ketika menafsirkan ayat-ayat mutasyabihat juga akan terseret dalam ketidak objektifan yang memaksa dirinya menggunakan metode tertentu sehingga menghadirkan penafsiran tertentu terhadap ayat-ayat mutasyabihat. Sebagai seorang penafsir K.H. Bisyri Mustafa harus berhadapan dua medan yang sama-sama harus direngkuh. Pertama, ayat-ayat al-Qur'an sendiri. Kedua, audiens yang menerima pesan dari ayat-ayat tersebut. Problem yang memisahkan antara dua medan ini adalah bagaimana pesan dari ayat-ayat al-Qur'an bisa sampai kepada audiens. Problem inilah yang harus dipecahkan oleh K.H. Bisyri yang berdiri diantara dua medan tersebut. Dengan metode diskriptif-analitis penulis menelisik penafsiran KH. Bisyri Mustafa dalam kitab tafirnya al-Ibriz terhadap ayat-ayat yang menurut kebanyakan ulama dianggap sebagai ayat mutasyabihat. Dalam hal ini penulis mengawali dengan membedah setting biografis beliau sebagai acuan mtuk mengetahui faktor-faktor yang turut membentuk pemikiran keilmuannya yang terefleksi dalam tafsirnya. KH. Bisyri mendefinisikan ayat-ayat mutasyabihat sebagai ayat yang tidak jelas dalalahnya dan sulit maknanya, seperti huruf-huruf di permulaan surat dan lain-lain. Berdasarkan definisi beliau bahwa yang dimaksud dengan ayat-ayat mutasyabihat adalah ayat-ayat yang tidak jelas maknanya, secara pasti ayat-ayat yang sudah dikategorilan oleh ulama-ulama terdahulu sudah terangkum dalam pengertian ini. Kontribusi yang dihasilkan dari penelitian ini, pertama, penafsiran beliau terhadap ayat-ayat mutasyabihat sangat dipengaruhi oleh sisi kehidupan sosialnya dan disiplin ilmu yang turut membesarkannya. Maka penafsiran beliau terhadap ayat-ayat mutasyabihat lebih cenderung pada kemaslahatan umat. Kedua, KH. Bisyri dalam menafsirkan ayat-ayat mutasyabihat menggunakan metode Akomodatit; Apresiatif dan Partisipatif maksudnya mengakomodasi beberapa metode ulama baik yang salaf maupun khalaf dengan menempatkannya sesuai dengan sulit atau tidaknya kemungkinan orang awam ketika memahami ayat tersebut. Sedangkan pendekatan yang beliau gunakan dalam menafsirkan ayat-ayat tersebut adalah pendekatan Tafsir Dirayah karena dalam kerja penafsirannya beliau menggunakan pendapat ulama salaf dan khalaf. Sedangkan aliran penafsirannya adalah dominasi Liberal; memberikan daya yang kuat pada akal dalam memahami ayat-ayat al-Qur'an, daripada Tradisional; memberikan daya yang kurang kuat pada akal. Beliau tidak blocking pada salah satu aliran.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs.Indal Abror, M.Ag. - M.Alfatih Suryadilaga, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: PENAFSIRAN, KH.BISYRI MUSTAFA, AYAT-AYAT MUTASYABIHAT,TAFSIR AL-IBRIZ
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 09 Aug 2019 11:16
Last Modified: 09 Aug 2019 11:16
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36269

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum