HADIS-HADIS NABI SAW. TENTANG MENCARI ILMU (Kajian Ma'inil Hadis)

Rini Susilowati, NIM: 00530337 (2004) HADIS-HADIS NABI SAW. TENTANG MENCARI ILMU (Kajian Ma'inil Hadis). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (HADIS-HADIS NABI SAW. TENTANG MENCARI ILMU)
00530337_BAB_I_BAB_TERAKHIR_DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (HADIS-HADIS NABI SAW. TENTANG MENCARI ILMU)
00530337_BAB_II_S.D_BAB_SEBELUM_TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Ihwal ilmu selalu menarik untuk diperbincangkan. Ilmu yang dalam perspektif Barat (baca science) atau dalam bahasa Indonesia menjadi sains terdapat perbedaan yang signifikan dengan apa yang dimaksudkan dengan ilmu dalam perspektif Islam. Pertama. bahwa yang dianggap sains dalam pandangan barat adalah segala ilmu pengetahuan yang hanya dapat dibuktikan secara empirik saja. melalui observasi. Hal ini bertentangan dengan Islam dalam mengartikan ilmu. Ilmu dalam Islam dipahami sebagai satu kesatuan yang menyeluruh yang membicarakan pengetahuan, baik yang bersifat empiris maupun non-empiris, baik yang material maupun spiritual. Peradaban Barat yang menjadi leader setelah kemunduran peradaban Islam pada abad ke-13, tidak dapat dipungkiri memberikan influence dalam kehidupan kita. termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan. Hal ini menjadi penting untuk disadari karena dalam mengembangkan ilmu, Barat memisahkan antara agama dan ilmu. Soko guru keilmuan Barat menggunakan metode keilmuan modern (scientific method), yang mana rasionalisme dan empirisme menjadi tolok ukurnya. Hal ini menjadi kekhawatiran manusia. karena dampak dari cara pandang yang seperti itu akan menghilangkan kesadaran terhadap realitas yang sakral atau dengan kata lain hilangnya religiusitas. Hal ini merupakan masalah bersama yang memerlukan solusi. Cara pandang Barat tentang ilmu yang bersifat dikotomik sangat berbahaya. Pemisahan yang bersifat dikotomik antara ilmu umum dan ilmu agama menghambat integritas kepribadian anak, sikap dan gaya hidup mereka. Para ulama hadis, baik klasik maupun kontemporer, telah banyak membahas tentang ilmu dari ulama yang "menduakan" ilmu sampai kepada ulama yang bersifat proporsional dalam memberikan pengertiannya tentang ilmu. Mereka juga menggunakan pendekatan bahasa dalam memahami hadis tentang mencari ilmu. Tetapi belum ada yang membahasnya dengan menggunakan metode ma,anil hadis dan mengkaitkannya dengan konteks kekinian. · Dalam penelitian ini penulis berupaya menyingkap ilmu dalam perspektif Islam. Titik tekan penilitian ini adalah bagaimana sebenarnya memahami ilmu secara '"proporsional". Dari basil penelitian dapat disimpulkan bahwa Nabi di dalam hadisnya tidak pemah memberikan kriteria terhadap ilmu. Ilmu agama maupun non agama tidak pemah didikotomikan. Nabi hanya memberikan batasan dan aturan, bahwa ilmu yang dicari haruslah ilmu bermanfaat dan berorientasi akhirat (mencari ridho-Nya). Hadis tentang mencari ilmu dapat dipahami secara tekstual (hakiki). Hadis tentang mencari ilmu tersebut juga mengandung petunjuk yang bersifat universal, tidak terbatas waktu dan tempat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs.Suryadi, M.Ag. - Dadi Nurhaedi, M.Si
Uncontrolled Keywords: HADIS,MENCARI ILMU, Ma'inil Hadis
Subjects: Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 12 Aug 2019 14:45
Last Modified: 12 Aug 2019 14:45
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36303

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum