HERMENEUTIKA AL-QURAN TENTANG PLlJRALISME: PERSPEKTlF NURCHOLISH MADJID DAN FARID ESACK

WAHYUDIN NUR, NIM : 9953 2844 (2005) HERMENEUTIKA AL-QURAN TENTANG PLlJRALISME: PERSPEKTlF NURCHOLISH MADJID DAN FARID ESACK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HERMENEUTIKA AL-QURAN TENTANG PLlJRALISME: PERSPEKTlF NURCHOLISH MADJID DAN FARID ESACK)
BAB I,V, DAFTAR PUSTAK.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (HERMENEUTIKA AL-QURAN TENTANG PLlJRALISME: PERSPEKTlF NURCHOLISH MADJID DAN FARID ESACK)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (13MB)

Abstract

Hermeneutika muncul dari ranah penafsiran Kitab Suci, khususnya terhadap Bibel. Sejak awal, hermeneutika berurusan dengan penafsiran, dan yang ditafsirkan adalah teks. Namun dalam perkembangannya, teks tidak dimaknai sebatas materi-materi tertulis saja, tetapi meluas cakupannya hingga segala sesuatu yang bisa disejajarkan dengannya; dalam arti bisa ditafsirkan. Hal ini karena yang dituju oleh hermeneutika adalah makna yang terkandung dalam teks yang hendak ditafsirkan itu. Persoalan makna menjadi penting karena ia inheren dalam relasi yang saling terkait antara kutub-kutub yang membentuknya. Hermeneutika mengenal kutub-kutub ini dengan istilah "struktur triadik", yang berupa kutub-kutub pengarang (author), pembaca (reader), dan pemirsa (audiens). Pada dasarnya, perkembangan hermeneutika yang mampu merambah ilmuilmu sosial, sejarah, filsafat, dan seterusnya, dikarenakan adanya perluasan pengertian terhadap masing-masing kutub itu. Semakin 1 uas pengertian yang diberikan kepada masing-masing kutub itu, maka semakin kompleks problem hermeneutis yang dimunculkannya. Hermeneutika al-Quran tentang pluralisme lahir dari kompleksitas problem hermeneutis ini. Di satu sisi, ada tuntutan untuk memahami makna yang terkandung dalam al-Quran, khususnya tentang persoalan pluralisme, sedangkan di sisi lain, tidak ditemukan adanya keseragaman penafsiran atas teks yang terkait dengan persoalan ini. Di samping itu, persoalan pluralisme bisa juga dilihat sebagai "teks" otonom yang memiliki dinamikanya sendiri. Persoalan juga akan semakin kompleks ketika diketahui bahwa penafsiran terhadap teks al-Quran tentang 132 133 pluralisme ini tidak immune dari kepentingan-kepentingan tertentu, baik yang beraroma politis, ideologis, maupun untuk melanggengkan dominasi kelompok sosial-keagamaan tertentu atas kelompok lainnya

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. M. Mansur, M.Ag
Uncontrolled Keywords: PLURALISME, NURCHOLISH MADJID
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 23 Aug 2019 09:04
Last Modified: 23 Aug 2019 09:04
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36436

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum