KONSEP AHL AL-KITAB DAN PERKAWINAN ANTAR AGAMA (STUD! ATAS PEMIKIRAN MOHAMMED ARKOUN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERKAWINAN ANTARAGAMA DI INDONESIA)

SHOLIHUDDIN, NIM. 9735 2895 (2003) KONSEP AHL AL-KITAB DAN PERKAWINAN ANTAR AGAMA (STUD! ATAS PEMIKIRAN MOHAMMED ARKOUN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERKAWINAN ANTARAGAMA DI INDONESIA). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEP AHL AL-KITAB DAN PERKAWINAN ANTAR AGAMA (STUD! ATAS PEMIKIRAN MOHAMMED ARKOUN DAN !MPLIKASINYA TERHADAP PERKAWINAN ANTARAGAMA DI INDONESIA))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KONSEP AHL AL-KITAB DAN PERKAWINAN ANTAR AGAMA (STUD! ATAS PEMIKIRAN MOHAMMED ARKOUN DAN !MPLIKASINYA TERHADAP PERKAWINAN ANTARAGAMA DI INDONESIA))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Penelitian yang berjudul Konsep Ahl al-Kitab dan Perkawinan antaragama (Studi atas pemikiran Mohammed Arkoun dan Implikasinya terhadap perkawinan antar agama di Indonesia), bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman terhadap konsep ahl al-kitah yang ditawarkan oleh Muhammed Arkoun dan apa yang melatarbelakangi pemikirannya. b. Untuk menganalisis implikasi konsep Arkoun tersebut yang merupakan bagian dari kajian teologis untuk didialogkan dengan kajian hukum Islam, yaitu; terhadap hukum perkawinan antaragama. c. Untuk menjelaskan prospek dan relevansi pemikiran Mohammed Arkoun. tentang ahl al-kitah dan implikasinya terhadap perkembangan pemikiran hukum di Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research) yaitu penelitian yang sumber datanya diperoleh melalui penelitian buku-buku, yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu berupa buku, makalah, artikel, majalah, internet yang mendukung penyusunan penelitian ini. Sumber data yang digunakan dalam kajian ini terbagi dalam dua kategori, yaitu: a. Sumber Data Primer b. Sumber Data Sekunder. Mengingat jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library Research), maka teknik yang akan digunakan adalah content analysis, yaitu memilah-milah dan memilih data dari bahan-bahan pustaka yang ada dan searah dengan objek penelitian ini. Satu kesimpulan yang dapat diambil mengenai pandangan Arkoun tentang "Masyarakat Kitab", bahwa fenomena Yahudi, Kristen dan Islam merupakan ekspresi wahyu langit pada tataran realitas sosial ketika Nabi Muhammad hidup di dua kota besar, Mekkah dan Madinah. 2. Konsep "Masyarakat Kitab" merujuk pada semua metodologi dan problematika yang dipakai ilmu-ilmu sosial, politik dan kernanusian. Oleh karenanya ketika Arkoun berbicara mengenai "masyarakat kitab", ia menggunakan metode historis dan antropologis tentang wahyu yang telah memunculkan tiga tradisi agama tersebut. Meskipun sesungguhnya Arkoun tidak berbicara secara praksis mengenai perkawinan ntaragama, namun demikian kategori "Masyarakat Kitah" yang digagas Arkoun mcmiliki implikasi pada diperbolehkannya perkawinan antaragama dalam Islam, antara Muslim dengan Non-Muslim (Yahudi dan Nasrani). Karena ketiga agama tersebut memiliki persambungan akidah dan secara teologis tidak ada alasan yang kuat terhadap larangan perkawinan antaragama. Nuansa di batik larangan perkawinan antaragama temyata lebih dikarenakan pertimbangan ideologi atau kepentingan politik umat Islam. 3. Konsep "Masyarakat Kitab"Arkoun sangat relevan terhadap pemikiran hukum dalam konteks hubungan antaragama di Indonesia. Mengingat masyarakat Indonesia menganut berbagai agama. Selama ini pemikiran hukum Islam di Indonesia masih dipengaruhi semangat episteme klasik skolastik dan berorientasi Arab (Arab oriented). Tradisi yang berkembang di Indonesia adalah tradisi fiqh mazhab Syafi'i. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan organisasi-organisasi besar semacam NU dan Muhammadiyah dalam menetapkan hukum juga tidak dapat melepaskan diri dari mazhab. Padahal, sebagaimana telah banyak dikritik, keadaan dan lingkungan para mujtahid zaman dahulu berbeda dengan keadaan lingkungan Indonesia. Atas dasar itulah, tradisi pembaharuan hukum di Indonesia dewasa ini belum menyentuh aspek yang subtansial, yaitu berkaitan dengan formulasi metodologi fiqh Indonesia. Dalam kerangka inilah perlu dilakukan kritik metodologi. Dan pemikiran Arkoun dapat menjadi mazhab (reference) alternatif bagi fiqh Indonesia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. Dr. KHOIRUDDIN NASUTION, M.A 2. Drs. KHOLID ZULFA, M. Si
Uncontrolled Keywords: AHL AL-KITAB
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 03 Sep 2019 13:10
Last Modified: 03 Sep 2019 13:10
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36499

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum