HASAN MAOLANI: BERSURAT PADA KELUARGA DALAM PENGASINGAN DI KAMPUNG JAWA TONDANO 1842-1874

Mumu Muhamad Hambali, NIM. 12120053 (2019) HASAN MAOLANI: BERSURAT PADA KELUARGA DALAM PENGASINGAN DI KAMPUNG JAWA TONDANO 1842-1874. Skripsi thesis, FAKULTAS ADAB DAN BUDAYA.

[img]
Preview
Text (HASAN MAOLANI: BERSURAT PADA KELUARGA DALAM PENGASINGAN DI KAMPUNG JAWA TONDANO 1842-1874)
12120053_BAB -I_V_DAFTAR -PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (HASAN MAOLANI: BERSURAT PADA KELUARGA DALAM PENGASINGAN DI KAMPUNG JAWA TONDANO 1842-1874)
12120053_BAB-II_Bab-IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Hasan Maolani atau di panggil dengan Eyang Maolani merupakan seorang tokoh agama Islam pada abad ke 19 M dari Kuningan. Pada tahun 1842 Eyang Maolani diasingkan ke Minahasa yang kemudian di tempatkan di kampung Jawa Tondano. Berada di pengasingan tidak membuat Eyang Maolani berhenti berdakwah. meskipun berstatus tahanan pengasingan, Eyang Maolani juga masih bisa memberikan amanat-amanat keagamaan kepada keluarga dan murid-muridnya di rumah melalui surat-suratnya. Maka dari itu peneliti merasa tertarik kepada aktivitas surat-menyurat yang di lakukan Eyang Maolani di pengasingan, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengapa ia mengirim surat ketika di pengasingan, bagaimana cara ia mengirim surat, apa dampak dari sura-surat tersebut. Oleh karena itu dalam Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan biografi dalam mengungkap permasalahan tersebut, kemudian peneliti menggunakan teori peranan sosial,yang mana peranan sosial adalah norma-norma, tingkah laku yang di harapkan pada seseorang yang menduduki posisi tertentu. Dalam penelitian ini peneliti memposisikan Eyang Hasan Maolani dalam peranan sebagai guru dan kepala keluarga. metode yang dipakai adalah metode sejarah yang dilakukan dengan empat tahap yaitu mengumpulkan data (heuristik), verifikasi yaitu melakukan kritik pada sumber yang telah ditemukan, kemudian dilanjutkan dengan interpretasi yaitu melakukan penafsiran pada fakta-fakta yang telah di dapat, kemudian tahap terakhir adalah historiografi yaitu melakukan penulisan dari penelitian menjadi suatu tulisan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keluarga dan murid yang ditinggalkan oleh Eyang Maolani di Kuningan sangat merindukan sosok Eyang maolani, sehingga mereka mengirimkan surat-surat kepada Eyang maolani untuk mengobati rasa rindu. karena Eyang Maolani tidak diperbolehkan untuk pulang ke Kuningan maka Eyang Maolani mengirimkan surat-surat yang berisi amanat-amanat untuk keluarga dan murid-muridnya di Kuningan, sehingga meskipun tidak bisa bertemu ia masih bisa membimbing mereka. Yang mana surat-surat ia kirimkan lewat pedagang-pedagang yang sering melakukan perjalanan Manado-Jawa tanpa sepengetahuan pemerintahan kolonial Belanda. Surat-surat tersebut sampai saat serirng di bacakan pada peringatan Haol Eyang Maolani.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dra.Soraya Adnani, M.Si.
Uncontrolled Keywords: Eyang Maolani, Korespondensi, Pengasingan, Jawa Tondano.
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 26 Nov 2019 08:45
Last Modified: 26 Nov 2019 08:45
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36649

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum