PENYEBARAN MAJLIS TAFSIR AL-QUR’AN (MTA) DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (1982-2015 M)

Ismawan Prasetyo, NIM. 14120024 (2019) PENYEBARAN MAJLIS TAFSIR AL-QUR’AN (MTA) DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (1982-2015 M). Skripsi thesis, FAKULTAS ADAB DAN BUDAYA.

Preview	Text (PENYEBARAN MAJLIS TAFSIR AL-QUR’AN (MTA) DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (1982-2015 M)) 14120024 _BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (12MB) | Preview
	Text (PENYEBARAN MAJLIS TAFSIR AL-QUR’AN (MTA) DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (1982-2015 M)) 14120024 _BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (10MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji mengenai penyebaran MTA di Gunungkidul, mengenai 3 masalah antara lain: 1. Penyebaran MTA di Gunungkidul tahun 1982-2015. 2. Faktor-faktor yang menyebabkan MTA menyebar luas di Gunungkidul. 3. Respon dan pengaruh penyebaran MTA terhadap kehidupan sosial keagamaan di Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan teori difusi dan teori Tindakan Sosial. Teori difusi digunakan untuk menjelaskan atau menganalisis penyebaran MTA dan asal-usulnya di wilayah Gunungkidul tahun 1982-2015. Adapun teori Tindakan Sosial yang dikemukakan oleh Weber menganalisis tentang dimana untuk mencapai suatu tujuan seseorang harus melakukan aksi sosial dalam rangka proses mencapai keinginannya. Dalam mengkaji penyebaran MTA di Gunungkidul peneliti menggunakan sumber primer dan sekunder. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan Sosiologis. Sementara metode yang digunakan adalah metode sejarah yang meliputi empat tahapan yaitu heuristik, verifikasi sumber, interpretasi dan histografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebaran MTA di Gunungkidul tahun 1982-2015 mengalami perkembangan dan penyebaran yang signifikan. Hal ini terbukti dengan berdiri dan berkembangnya cabang-cabang MTA di beberapa daerah di Gunungkidul. Faktor-faktor penyebab penyebaran MTA di Gunungkidul meliputi faktor sosial, faktor budaya, faktor keagamaan, dan faktor media. Dengan melihat faktor yang ada MTA menggunakan pola dan strategi dalam pergerakannya; yaitu dengan pola indoktrinasi dan pemanfaatan kelompok-kelompok kajian untuk menyuburkan keanggotaan dan memelihara jamaah yang sudah tergabung dalam MTA. Didukung pula oleh strategi kolaborasi yakni; mengadopsi praktek kajian akademisi sebagai bentuk kegiatan studi ajaran serta strategi mengefektifkan kajian cabang untuk terus menjadi penggerak penyebaran MTA. Penyebaran MTA yang signifikan di Gunungkidul mendapatkan respon dan pengaruh dari masyarakat Gunungkidul. Penyebaran MTA di Gunungkidul mendapatkan respon yang beragam dari masyarakat seperti mereka terlibat dalam mta dan mereka yang merespon dengan aktif, yang merespon dengan pasif dan bersikap netral, serta mereka yang menolak dengan tegas. Selain itu, penyebaran mta di gunungkidul juga membawa berbagai pengaruh bagi masyarakat yaitu pengaruh terhadap (kepribadian) anggota, pengaruh sosial, keagamaan, dan budaya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item