TRADISI MANGUPA LAHIRON DAGANAK (KELAHIRAN ANAK) PADA MASYARAKAT BATAK MANDAILING DI KAMPUNG PENCIN, DESA SEKIJANG, KECAMATAN TAPUNG HILIR, KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU

ZUL MALIK, NIM. 15120073 (2019) TRADISI MANGUPA LAHIRON DAGANAK (KELAHIRAN ANAK) PADA MASYARAKAT BATAK MANDAILING DI KAMPUNG PENCIN, DESA SEKIJANG, KECAMATAN TAPUNG HILIR, KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU. Skripsi thesis, FAKULTAS ADAB DAN BUDAYA.

[img]
Preview
Text (TRADISI MANGUPA LAHIRON DAGANAK (KELAHIRAN ANAK) PADA MASYARAKAT BATAK MANDAILING DI KAMPUNG PENCIN, DESA SEKIJANG, KECAMATAN TAPUNG HILIR, KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU)
15120073_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (11MB) | Preview
[img] Text (TRADISI MANGUPA LAHIRON DAGANAK (KELAHIRAN ANAK) PADA MASYARAKAT BATAK MANDAILING DI KAMPUNG PENCIN, DESA SEKIJANG, KECAMATAN TAPUNG HILIR, KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU)
15120073_BAB-II_SAMPAI_BAB-IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (13MB)

Abstract

Daya tarik bagi penulis untuk mengkaji tradisi mangupa pada lahiron daganak (kelahiran anak) di Kampung Pencin ialah, meskipun masyarakat suku Batak Mandailing yang berasal dari Sumatra Utara (Tapanuli Selatan) telah melakukan migrasi ke Kampung Pencin (Riau), namun suku Batak mandailing masih tetap melaksanakan tradisi tersebut. Permasalaha yang terjadi pada tradisi mangupa lahiron daganak (kelahiran anak) di dalam masyarakat suku Batak Mandailing di Kampung Pencin dapat dikatagorikan menjadi dua periode. Periode pertama, pelaksanaan tradisi mangupa lahiron daganak (kelahiran anak) masih dilaksanakan sesuai dengan adat suku Batak Sumatra Utara (Tapanuli Selatan), namun pada periode kedua, tradisi mangupa lahiron daganak (kelahiran anak) sudah mengalami perubahan di dalam pelaksanaanya. Dari kedua periode yang berbedapenulisingin mengkaji lebih dalam penyebab dari perubahan itu apa ? Faktor penyebab perubahn itu apa ? Mengapa tradisi mangupa lahiron daganak (kelahiran anak) masih tetap dilaksanakan ? Mengenai pendekatan atau analisis yang digunakan, penulis memakai pendekatan antropologis budaya dengan teori difusi. Sebab pendekatan ini terbilang efektif untuk mengkaji sebuah budaya yang telah ada sejak zaman nenek moyang. Tetapi, penulis juga menggunakan kajian historis sebagai alat utama dalam mengkaji tradisi mangupa lahiron daganak (kelahiran anak) masyarakat suku Batak Mandailing di Kampung Pencin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada perubahan yang terjadi di dalam pelaksanaan tradisi mangupa lahiron daganak (kelahiran anak) di Kampung Pencin tahun 1996-2015 ialah. Pertama, tradisi mangupa lahiron daganak (kelahiran anak) merupakan warisan nenek moyang, yang kedua ada beberapa faktor menjadi penyebab perubahan terhadap tradisi mangupa lahiron daganak (kelahiran anak) di antaranya ialah, ekonomi, sosial, dan akulturasi budaya, yang ketiga, terjadinya pernikahan beda suku, yaitu suku Batak dan Jawa. Pernikahan beda suku mengakibatkan terjadinya perubahan di dalam upacara adat tradisi mangupa lahiron daganak (kelahiran anak) di Kampung Pencin tahun 2005-2015. Kata Kunci: Mangupa Lahiran Daganak (Kelahiran Anak), Batak Mandailing Kampung Pencin.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Soraya Adnani. M, Si,
Uncontrolled Keywords: tradisi mangupa pada lahiron daganak,suku Batak Mandailing Sumatra Utara
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 29 Nov 2019 14:31
Last Modified: 29 Nov 2019 14:31
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36704

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum