INTERPERSONAL MEANING IN OBAMA’S SPEECH ABOUT COMBATING ISIL AND TERRORISM

Maulida Arifatul Munawaroh, NIM. 15150032 (2019) INTERPERSONAL MEANING IN OBAMA’S SPEECH ABOUT COMBATING ISIL AND TERRORISM. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (INTERPERSONAL MEANING IN OBAMA’S SPEECH ABOUT COMBATING ISIL AND TERRORISM)
15150032_BAB I_BAB_TERAKHIR_DAFTAR_ PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (9MB) | Preview
[img] Text (INTERPERSONAL MEANING IN OBAMA’S SPEECH ABOUT COMBATING ISIL AND TERRORISM)
15150032_BAB II_S.D._SEBELUM_BAB_TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Terorisme sering dikaitkan dengan muslim. Umumnya, hal tersebut disampaika oleh korban dari para teroris seperti orang Amerika. Namun, keduanya berbeda dan tidak berhubungan satu sama lain. Obama sebagai seorang presiden saat itu menyampaikan pidatonya pada 10 September 2014, kemudian berbicara mengenai terorisme dan ISIL serta strategi-strategi untuk melawan mereka yang mana bukan bagian dari umat muslim. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk (1) memahami makna sesungguhnya dari Obama dalam pidatonya dan (2) untuk mengetahui sikap dan nilai dari beliau. Penelitian ini menggunakan teori Systemic Functional Linguistics oleh Halliday dan fokus pada makna interpersonal. Data yang digunakan adalah teks yang diucapkan terdapat di YouTube dengan judul President Barack Obama's Speech on ISIS dan teks tertulis berupa transkrip oleh Washington post berjudul President Obama’s speech outlining strategy to defeat Islamic State. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dokumentasi untuk pengumpulan data. Untuk menjawab masalah yang ada, peneliti menganalisis sistem dari mood dan elemennya serta residue dan juga modality. Hasil penelitian yaitu: mood deklaratif ditemukan 111 klausa merupakan yang paling banyak digunakan oleh Obama. Di dalam elemen dari mood, subyek yang sering digunakan adalah we disampaikan 41 kali. Kemudian finite yang menunjukkan tensis ditemukan tensis present sebanyak 60 kali. Elemen dari residue ditemukan juga seperti predikator untuk menunjukkan rasa dan tindakan Obama, komplemen untuk memperlihatkan fokus utamanya. Peneliti juga fokus pada adjunct yang termasuk dalam makna interpersonal yaitu mood, comment, dan adjunct vokatif. Terakhir, analisis sikap dan nilai menggunakan modality, modal will paling sering digunakan sebanyak 27 kali.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Arif Budiman, S.S., M.A.
Uncontrolled Keywords: Systemic Functional Linguistics, Makna Interpersonal, Pidato Obama, Mood
Subjects: Sastra Inggris
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sastra Inggris (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 02 Dec 2019 09:00
Last Modified: 02 Dec 2019 09:00
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36728

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum