MASYARAKAT MADANI MENURUT PANDANGAN AZYUMARDI AZRA

Rian Budiarto, NIM: 11510003 (2019) MASYARAKAT MADANI MENURUT PANDANGAN AZYUMARDI AZRA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (MASYARAKAT MADANI MENURUT PANDANGAN AZYUMARDI AZRA)
11510003_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (MASYARAKAT MADANI MENURUT PANDANGAN AZYUMARDI AZRA)
11510003_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (986kB)

Abstract

Masyarakat madani merupakan konsep masyarakat yang erat kaitannya dengan konsep civil society yang berkembang di Eropa. Civil society sendiri awalnya merpakan konsep tentang masyarakat yang beradab, sebagai tahap perkembangan masyarakat dari keadaan alaminya. Masyarakat yang beradab merupakan masyarakat yang taat pada aturan hukum yang disepakati melalui perjanjian masyarakat atau dalam istilah lain disebut kontrak sosial (social contract), yang mengatur tata kehidupan bermasyarakat. Dalam perkembangannya kontrak sosial diwujudkan dalam konsepsi negara, yang lembaga yang melindungi hak-hak dan menjamin kebebasan warganya. Istilah masyarakat madani pertama kali dikenalkan di Indonesia oleh Dato Anwar Ibrahim mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, yang ia kaitkan dengan konsep kota peradaban. Kemudian wacana ini mulai berkembang di Indonesia pada masa Orde Baru sekaligus menjadi diskursus dalam wacana politik Indonesia. Wacana ini berkembang terutama di kalangan intelektual muslim atau yang juga sering disebut sebagai “Muslim Tranformatif” yang terlibat dalam kelompok maupun lembaga yang memiliki visi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Konsep masyarakat madani di Indonesia oleh kalangan Muslim Tranformatif dikaitkan dengan masyarakat Madinah pada masa Nabi Muhammad, sebagai contoh masyarakat yang beradap. Azyumardi Azra adalah salah satu diantara intelektual muslim yang secara intens membicarakan masyarakat madani dalam konteks Indonesia. Wacana masyarakat madani mulai mencuat kembali setelah lengsernya Soeharto dan runtuhnya rezim Orde Baru. Konsep masyarakat madani dikembangkan sebagai pencarian format konsep masyarakat yang ingin dibangun di Indonesia sebagai bagian agenda reformasi. Agenda utama reformasi berkaitan erat dengan transisi Indonesia menuju demokrasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan pemikiran Azrumardi Azra tentang masyarakat madani. Bagaimana sebenarnya masayarakat madani dalam pandangannya, apa yang menghambat perkembangan masyarakat madani, dan bagaimana seharusnya membangun masyarakat madani. Selanjutnya untuk dapat mengetahui langkah strategis apa untuk menciptakan masyarakat madani di Indonesia. Dari hasil penelitian yang telah dilakuka dapat diambil kesimpulan, masyarakat madani dalam pemikiran Azyumardi Azra bukanlah sekedar gerakan atau kelompok pro-demokrasi. Pandangan ini didasari atas kenyataan demokrasi di Indonesia yang menurutnya masih menunjukkan nilai-nilai tidak atau kurang demokratis. Oleh karena itu, demokrasi berkeadaban haruslah ditanamkan melalui pendidikan kewargaan sekaligus untuk mengembangkan budaya politik, karena masyarakat madani menurut Azyumardi Azra adalah masyarakat yang berkualitas dan bertamadun atau berkeadaban. Sebagaimana masyarakat Madinah pada masa Nabi Muhammad, yang ia gambarkan sebagai masyarakat yang plural, toleran, dan dapat hidup berdampingan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Filsafat Islam
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 13 Jan 2020 10:07
Last Modified: 13 Jan 2020 10:07
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37360

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum