SPIRIT ISLAM SEBAGAI AGAMA PEMBEBASAN TELAAH ATAS PEMIKIRAN ALI SYARIATI

Ahmad Hasanuddin, Nim: 14510030 (2019) SPIRIT ISLAM SEBAGAI AGAMA PEMBEBASAN TELAAH ATAS PEMIKIRAN ALI SYARIATI. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img] Text (SPIRIT ISLAM SEBAGAI AGAMA PEMBEBASAN TELAAH ATAS PEMIKIRAN ALI SYARIATI)
14510030_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (SPIRIT ISLAM SEBAGAI AGAMA PEMBEBASAN TELAAH ATAS PEMIKIRAN ALI SYARIATI)
14510030_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini berawal dari kenyataan yang terjadi, bahwa umat Islam dewasa ini berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Umat Islam posisinya yang sebagian besar berada di negara-negara dunia ketiga mengalami keterkungkungan atau penghisapan oleh sistem perbudakan modern, yaitu kapitalisme. Kenyataan inilah yang bertentangan dengan semangat kehadiran Islam yang membebaskan. Dalam konteks inilah Ali Syariati sebagai pemikir Islam Modern berusaha memanifestasikan Semangat Islam yang membebaskan dalam betuk gerakan nyata dan abstraksi pemikiran. Ali Syariati, penulis pilih sebagai subjek penelitian karena gerakan dan pemikirannya mampu melawan dan menggulingkan rezim yang menindas sehingga lahir revolusi Islam. Selain itu, Pemikiran Syariati juga menjadi akar dari gagasan Kiri Islam yang digagas oleh Hasan Hanafi. Latar belakang masalah itulah yang kemudian memunculkan beberapa pertanyaan dasar. Pertama, bagaimana gagasan Islam Pembebasan dalam pandangan Ali Syariati. Kedua, bagaimana relevansi pemikiran Ali Syariati tentang Islam Pembebasan pada saat ini di Indonesia. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut penulis menggunakan penelitian yang berbasis kepustakaan atau Library research. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan filosofis. Data dan referensi yang diperoleh baik dari sumber primer maupun skunder kemudian diolah menggunakan analisis fenomenologis. Kajian penelitian ini menunjukkan bahwa untuk melakukan suatu perubahan harus dimulai dari manusia nya terlebih dahulu. Tidak heran jika Syariati memulai pembahasannya dari filsafat manusia terlebih dahulu. Sehingga jika manusia nya telah siap maka tinggal merumuskan dan mematangkan sebuah ideologi yang revolusioner dan progresif. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa butuh pandangan dunia yang kokoh yakni (Tauhid) untuk menjadi pegangan dalam sebuah perjungan. Pandangan dunia Tauhid inilah yang juga akan mengantarkan pada penantian yang positif. Bahwa disaat okultasi/keghaiban seorang imam, seseorang dituntut untuk menjadi seorang penanti yang tidak menerima begitu saja. Namun ia melakukan gerakan untuk melawan status quo dan berbagai bentuk ketidak adilan. Inilah yang akan mengantarkan pada sebuah perjuangan membela kaum mustadh’afin.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing Skripsi Dr. H. Shofiyullah
Uncontrolled Keywords: Kapitalisme, Filsafat Manusia, Tauhid, okultasi/ghaibiyah, Mustadh’afin.
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 15 Jan 2020 09:44
Last Modified: 15 Jan 2020 09:44
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37427

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum