FENOMENA JUMLAH SINAMOT DALAM PERKAWINAN SUKU BATAK (STUDI KASUS DI DESA HAJORAN JULU, KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN, PROVINSI SUMATERA UTARA)

RIA DAMAYANTI, S.H., NIM.17203010005 (2019) FENOMENA JUMLAH SINAMOT DALAM PERKAWINAN SUKU BATAK (STUDI KASUS DI DESA HAJORAN JULU, KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN, PROVINSI SUMATERA UTARA). Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (FENOMENA JUMLAH SINAMOT DALAM PERKAWINAN SUKU BATAK (STUDI KASUS DI DESA HAJORAN JULU, KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN, PROVINSI SUMATERA UTARA))
17203010005_BAB I , BAB V DAN DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (FENOMENA JUMLAH SINAMOT DALAM PERKAWINAN SUKU BATAK (STUDI KASUS DI DESA HAJORAN JULU, KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN, PROVINSI SUMATERA UTARA))
17203010005_BAB II , BAB III DAN BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena Sinamot dalam perkawinan masyarakat Hajoran Julu yang masih berlangsung hingga sekarang. Sinamot merupakan pemberian wajib yang harus diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan apabila ingin menikahi perempuan tersebut. Tradisi ini tidak dapat dihilangkan sampai saat ini. Sinamot sudah menjadi sarana bagi masyarakat Hajoran Julu untuk mempertunjukkan status sosial mereka, karena pada dasarnya yang menjadi salah satu pertimbangan dalam penentuan jumlah Sinamot ialah status sosial tersebut. Fenomena Sinamot ditentukan pada saat marisik risik, dimana kedua belah pihak berkumpul bersama Harajaon untuk menentukan jumlah besaran Sinamot yang akan diberikan kepada pihak mempelai perempuan. Apabila dalam penentuan Sinamot tidak ditemukan kata sepakat, maka acara perkawinan tidak dapat dilaksanakan atau bahkan batal secara adat. Penelitian ini, merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif induktif. Jenis penelitian ini adalah deskriftif, analitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosio antropologis. Sedangkan Untuk mendapatkan data penelitian, peneliti melakukan observasi dan wawancara langsung kepada para pelaku praktik Sinamot yang ada di desa Hajoran Julu, serta didukung oleh buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Adapun hasil penelitian yang dapat disimpulkan, bahwa Sinamot dalam perkawinan masyarakat Hajoran julu merupakan pemberian wajib yang harus diberikan kepada pihak mempelai perempuan, karena pada dasarnya Sinamot bagi masayarakat Hajoran Julu merupakan harga diri keluarga. Namun sinamot yang ada di Desa Hajoran Julu telah terjadi pergeseran makna. Pada awalnya, pemberian sinamot hanya berupa uang, bertambah menjadi uang dan sebidang tanah, uang dan ladang. Praktik sinamot hingga kini dapat bertahan dikarenakan kebiasaan-kebiasan yang bersifat ajeg dan dipertahankan oleh masyarakat sebagai landasakan hukum mereka.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. FATHORRAHMAN. S. Ag., M. Si.
Uncontrolled Keywords: Suku batak, Jumlah Sinamot
Subjects: Hukum Keluarga
Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Islam (S-2) > Hukum Keluarga
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 19 May 2020 09:51
Last Modified: 19 May 2020 09:51
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37664

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum