PERAN PARA ELITE AGAMA ISLAM DALAM KONFLIK MASYARAKAT (Studi Kasus Konflik Masyarakat Antara Desa Tugu Dengan Desa Gadingan Kecamatan Sliyeg Indramayu Jawa Barat)

TOLKA HIDAYAT, NIM. 00540363 (2006) PERAN PARA ELITE AGAMA ISLAM DALAM KONFLIK MASYARAKAT (Studi Kasus Konflik Masyarakat Antara Desa Tugu Dengan Desa Gadingan Kecamatan Sliyeg Indramayu Jawa Barat). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (PERAN PARA ELITE AGAMA ISLAM DALAM KONFLIK MASYARAKAT (Studi Kasus Konflik Masyarakat Antara Desa Tugu Dengan Desa Gadingan Kecamatan Sliyeg Indramayu Jawa Barat))
00540363__BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (PERAN PARA ELITE AGAMA ISLAM DALAM KONFLIK MASYARAKAT (Studi Kasus Konflik Masyarakat Antara Desa Tugu Dengan Desa Gadingan Kecamatan Sliyeg Indramayu Jawa Barat))
00540363__BAB-II_SAMPAI_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (10MB)

Abstract

Konflik antar kelompok (konflik horizontal) sangat ditentukan oleh bangunan nilai dan penggunaan simbol antar kelompok tersebut, sehingga menimbulkan penafsiran dan rasa yang berbeda untuk dihargai atau menghargai. Konflik antar kelompok seringkali timbul karena adanya sejarah persaingan, prasangka, dan rasa benci, baik itu sifat pribadi, politis, maupun idiologis yang melatarbelakanginya. Kontlik yang disertai kekerasan dapat meningkatkan solidaritas internal, di samping menjadi alat untuk kebersamaan kelompok. Anggota kelompok yang mulai kehilangan identitas diri dan kelompoknya akan terbangunkan kesadarannya manakala konflik itu terjadi dihapan matanya karena adanya serangan dan ancaman dari luar. Konflik yang terjadi antara masyarakat Desa Tugu dan Desa Gadingan di Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu, melibatkan hampir seluruh elemen masyarakat. Ketika konflik muncul dalam konteks kekerasan, maka banyak nyawa yang terancam akibat bentrok fisik antara penduduk kedua desa ternebut. Selain itu banyak menyebabkan kerusakan-kerusakan. Banyak ha! yang menjadi pemicu konflik antara kedua desa tersebut. Mulai dari kenakalan remaja, perebutan akses ekonomi, dan politik lokal merupakan bagian dari faktor terjadinya konflik. Karena konflik yang terjadi bersifat menyeluruh, maka tokoh atau elite agama Islam sebagai bagian dari masyarakat, mau tidak mau berada didalamnya. Dengan demikian, para elite agama Islam ikut berperan dalam konflik baik langsung maupun tidak langsung. Menurut Soerjono Soekanto, ada beberapa unsur peran, pertama, peranan ideal, kedua, peranan yang menurut dirinya sendiri, dan keliga, peranan yang harus dilakukan. Setelah melakukan penelitian, ditemukan dari berbagai peran yang dilakukan oleh para elite agama Islam dalam konflik, secara garif, besar paling tidak ada tiga macam peran. Pertama, elite agama Islam berperan sebagai salah satu sumber konflik. Berawal dari perannya yang berbeda dalam mengembangkan etika agama yang kemudian menjadi salah satu sebab terjadinya kesenjangan ekonomi antara kedua desa tersebut. Dari perbedaan-perbedaan inilah inilah kemudian dapat menimbulkan ketegangan-ketegangan dalam masyarakat. Kedua, para elite agama Islam ikut berperan dalam konflik kekerasan (tawuran). Rasa solidaritas merupakan alasan utama bagi para elite untuk mclakukan peran tersebut. Ketiga, elite agama Islam berperan dalam memberikan solusi konflik. Peran tersebut dilakukannya karena merupakan sehagai suatu kewajiban bagi mereka, disamping merupakan tanggung jawab dari status sosial yang disandangnya, yakni sebagai orang yang jadi panutan masyarakat atau pemimpin masyarakat Islam. Penelitian ini berbentuk studi kasus (case study) dan bersifat mencari penjelasan tentang peran elite agama Islam dalam konflik masyarakat antara desa Tugu dan Desa Gadingan dengan memakai pendekatan sosiologis. Hal ini dilakukan, karena menurut penulis ha\ tersebut sangat penting untuk melihat peran para elite agama Islam. Maka, langkah pertama yang penulis lakukan adalah mendeskripsikan konflik itu sendiri, kemudian apa sesungguhnya bentuk peran. elite agama Islam baik secara umum maupun dalam konteks konflik 'baik yang ada di Desa Tugu maupun Desa Gadingan, kemudian dianalisis berdasarkan teori teori yang ada. Melihat masalah yang hendak dikaji dengan menghendaki jawaban yang bersifat deskriptif dan eksplanatif, maka penelitian ini dapat digolongkan model penelitian kualitatif. Kata Kunci: Konflik masyarakat, tawuran, konflik horizontal

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Chumaidi Syarief ROmas, M.Si.
Uncontrolled Keywords: Konflik masyarakat, tawuran, konflik horizontal
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 03 Feb 2020 09:07
Last Modified: 03 Feb 2020 09:13
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37856

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum