THE FEAR WITHIN C.S. LEWIS IN SHADOWLANDS NOVEL: THE PAIN OF LOSING

Lathifania Asmaning Arin, NIM. 13150047 (2019) THE FEAR WITHIN C.S. LEWIS IN SHADOWLANDS NOVEL: THE PAIN OF LOSING. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

Preview	Text (THE FEAR WITHIN C.S. LEWIS IN SHADOWLANDS NOVEL: THE PAIN OF LOSING) 13150047_BAB-I_III_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (THE FEAR WITHIN C.S. LEWIS IN SHADOWLANDS NOVEL: THE PAIN OF LOSING) 13150047_BAB-II.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

The researcher analyses the fear emotion which C. S. Lewis experiences when his life starts to change after he meets a woman named Joy, whom later becomes his wife. The fear which is experienced by C. S. Lewis can strongly affect him and makes him question his God, whom he never questions before. It is interesting because C. S. Lewis has lectured many times in church or in a Christianity community about pain and suffering before, yet he ends up asking the same question as his audiences have ever asked him. The researcher uses one of narratology methods to analyse the discourses which are found, which is focalization. The focalization will help finding the fear and analysing the depth of fear emotions from the usage of words like discomfort, anxiety, hesitation, dared not. Then, the researcher uses Psychoanalysis theory by Sigmund Freud to find out what kind of fear which is found. In Psychoanalysis theory, fear is classified into real fear and neurotic fear. Whereas real fear is rational and comprehensible, neurotic fear is irrational and expectant. Then, the researcher finds the result of this research. The result shows that fear emotions which are experienced by C. S. Lewis are all real fear, and the fear experienced are deep. Keywords: Shadowlands novel by Leonorce Fleischer, Psychoanalysis, Focalization and Fear. Peneliti menganalisa rasa takut yang dialami C. S. Lewis ketika hidupnya mulai berubah setelah bertemu wanita bernama Joy, yang mana akan menjadi istrinya nanti. Rasa takut yang dirasakannya begitu kuat sehingga mempengaruhi dirinya dan membuatnya mempertanyakan Tuhan, yang mana dia tidak pernah melakukannya sebelumnya. Hal ini menarik karena C. S. Lewis telah berceramah beberapa kali sebelumnya di gereja dan di komunitas-komunitas Kristen tentang rasa sakit dan penderitaan, tapi pada akhirnya dia sendiri mempertanyakan hal yang sama dengan yang sering ditanyakan oleh para jemaahnya. Peneliti menggunakan salah satu metode naratologi untuk menganalisa wacana yang ditemukan, yaitu fokalisasi. Fokalisasi akan membantu untuk menemukan ketakutan dan menganalisa seberapa dalam rasa takut dari penggunaan kata-kata seperti discomfort, anxiety, hesitation, dan dared. Lalu, peneliti menggunakan teori Psikoanalisis dari Sigmund Freud untuk mencari tahu rasa takut macam apa yang dirasakan oleh C. S. Lewis. Dalam Psikoanalisis, rasa takut dibagi menjadi dua, yaitu real fear dan neurotic fear. Apabila real fear itu rasional dan bisa dimengerti, maka neurotic fear itu tidak rasional. Setelahnya, peneliti mendapatkan hasil dari penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa takut yang dirasakan oleh C. S. Lewis semuanya adalah real fear, dan ketakutannya dalam. Kata kunci: Novel Shadowlands karangan Leonorce Fleischer, Psikoanalisis, Fokalisasi dan Rasa takut.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item