PEMBERDAYAAN DIFABEL MELALUI PROGRAM INKLUSI DI DESA MERDIKOREJO OLEH SAPDA JOGJA

Umi Lailatun Nafingah, NIM 15230072 (2019) PEMBERDAYAAN DIFABEL MELALUI PROGRAM INKLUSI DI DESA MERDIKOREJO OLEH SAPDA JOGJA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (PEMBERDAYAAN DIFABEL MELALUI PROGRAM INKLUSI DI DESA MERDIKOREJO OLEH SAPDA JOGJA)
15230072_BAB-I_BAB-IV_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PEMBERDAYAAN DIFABEL MELALUI PROGRAM INKLUSI DI DESA MERDIKOREJO OLEH SAPDA JOGJA)
15230072_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Pemberdayaan difabel merupakan upaya untuk membantu kaum difabel memiliki kemampuan dan kemandirian untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan kelangsungan hidupnya. Masyarakat masih menganggap difabel dengan stigma negatif, akan tetapi seiring berjalannya waktu isu difabel di Desa Merdikorejo semakin disadari penting. SAPDA Jogja melalui Program Inklusi telah berhasil melakukan pemberdayaan difabel di Desa Merdikorejo. Program inklusinya berupa untuk penerimaan diri, bekerjasama dengan stakeholder terkait, jaminan kesehatan, dan pemberdayaan. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan tahapan dan hasil pemberdayaan difabel melalui Program Inklusi di Desa Merdikorejo oleh SAPDA Jogja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penulisan dengan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validasi data menggunkaan teknik triangulasi dan analisis data dengan pengumpulan data, cara mereduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tahapan dari Kartasasmita, dan teori hasil dari Joppy Liando dan Aldjon Dapa diambil dari Skripsi Estri Purwandari. Hasil penelitian ini menunjukkan ada tiga strategi yang digunakan SAPDA Jogja dalam memberdayakan difabel, yaitu: pertama menginisiasi pembentukan PPDI, kedua perencanaan kegiatan inklusi, ketiga penerjunan anggota PPDI bersama pihak SAPDA. Untuk tahapan yang dilakukan SAPDA Jogja dalam memberdayakan difabel ada tiga, yaitu: pertama pendataan, untuk mengetahui jumlah difabel, kedua pemetaan sosial, untuk mengetahui masalah, kebutuhan, dan potensi kaum difabel, dan ketiga tindak lanjut merupakan usaha untuk mengatasai masalah, kebutuhan, dan potensi kaum difabel. Kemudian hasil pemberdayaan ada lima yaitu: pertama penerimaan diri, kedua pengakuan dan pelibatan di masyarakat, ketiga support dari pemerintah desa, keempat mendapatkan jaminan kesehatan, kelima meningkatkan ekonomi. Kata kunci : pemberdayaan, program inklusi, difabel

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Siti Aminah S.Sos.I, M.Si.
Uncontrolled Keywords: pemberdayaan, program inklusi, difabel
Subjects: DISABILITAS
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Pengembangan Masyarakat Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 16 Jul 2020 11:31
Last Modified: 16 Jul 2020 11:31
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38164

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum