ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KAKAO INDONESIA DI PASAR DUNIA TAHUN 2009-2018

CLARA GUNAWAN, NIM. 16810081 (2019) ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KAKAO INDONESIA DI PASAR DUNIA TAHUN 2009-2018. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KAKAO INDONESIA DI PASAR DUNIA TAHUN 2009-2018)
16810081_BAB 1_BAB_TERAKHIR_DAFTAR_PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KAKAO INDONESIA DI PASAR DUNIA TAHUN 2009-2018)
16810081_BAB II_S.D_SEBELUM_BAB_TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang memegang peranan cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Selain sebagai penghasil devisa negara, kakao juga menjadi sumber pendapatan, penciptaan lapangan kerja, mendorong pengembangan agribisnis dan agroindustry serta pengembangan pengelolaan sumberdaya alam. Indonesia merupakan produsen dan eksportir kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perkembangan daya saing kakao Indonesia di pasar dunia dan untuk mengetahui posisi pasar dan tingkat kedinamisan eskpor kakao Indonesia dengan negara lain seperti Pantai Gading, Ghana, Nigeria dan Kamerun. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series periode 2009-2018. Penelitian ini menggunakan tiga alat analisis, yaitu analisis Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Revealed Symmetric Comparative Advantage (RSCA) untuk menganalisis daya saing atau keunggulan komparatif dan analisis Export Product Dynamics (EPD) yang digunakan untuk menganalisis posisi pasar dan tingkat kedinamisan atau keunggulan kompetitif. Hasil analisis RCA dan RSCA menunjukkan bahwa secara keseluruhan Indonesia, Pantai Gading, Ghana, Nigeria dan Kamerun memiliki nilai RCA lebih dari 1 (RCA>1) dan RSCA lebih dari 0 (RSCA>0), artinya kelima negara tersebut memiliki daya saing yang kuat di pasar dunia. Namun jika dibandingkan dengan Pantai Gading, Ghana, Nigeria dan Kamerun, Indonesia masih menempati posisi daya saing kelima. Hal ini menunjukkan bahwa kuantitas ekspor kakao Indonesia belum mampu meningkatkan daya saingnya. Hasil analisis EPD menunjukkan bahwa Indonesia dan Kamerun berada pada posisi pangsa pasar falling star, diposisi tersebut Indonesia dan Kamerun memiliki pangsa pasar yang positif tetapi permintaan kakao berada pada keadaan yang tidak dinamis atau cenderung stagnan dipasar dunia. Sedangkan Pantai Gading berada pada posisi pangsa pasar lost opportunity, Ghana berada pada posisi rising star dan Nigeria berada pada posisi retreat. Kata Kunci: Daya saing, Komparatif, Kompetitif, RCA, RSCA, EPD

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: LAILATIS SYARIFAH, Lc., MA
Uncontrolled Keywords: Daya saing, Komparatif, Kompetitif, RCA, RSCA, EPD
Subjects: Manajemen > Aset
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Ekonomi Syariah (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 23 Jul 2020 13:19
Last Modified: 23 Jul 2020 13:19
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38186

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum